Kamis, 02 Agustus 2012

Anak Yatim Piatu Berpotensi Jadi Superhero

Superman
Setidaknya itulah yang muncul di benak saya saat menyaksikan serial movie atau animasi. Anak yatim piatu punya potensi besar menjadi superhero, paling tidak menurut beberapa penulis komik terkenal di dunia. Superman adalah seorang anak yatim piatu yang dipungut oleh sebuah keluarga yang tak beranak. Batman, sejak kecil ditinggal mati oleh ayah ibunya dan dirawat oleh pelayan keluarganya. Robin dan Spiderman juga anak yatim piatu.

Menjalani kehidupan sebagai anak yatim membuat mereka tidak tumbuh seperti layaknya anak normal. Ketika remaja, Clark Kent sadar bahwa dirinya berbeda dari keluarganya, lingkungannya bahkan dunia yang ditinggalinya. Ia menjadi seorang yang minder, bahkan untuk menyatakan cinta kepada rekan sekantornya ia tidak berani. Ia menggunakan potensi-potensi yang ada di dalam dirinya secara sembunyi-sembunyi. Menyamar dengan memakai nama Superman, memakai celana dalam, pakaian balet dan jubah yang norak, untuk menghindari kenyataan bahwa ia adalah Clark Kent yang pemalu.
 
Batman dan Robin
Menjadi pemalu dengan wanita bukalah menjadi milik paten Superman. Spiderman adalah contoh kedua superhero yatim yang minder dengan wanita. Padahal ia adalah seorang ilmuwan muda yang jenius dengan kreatifitas tinggi.

Lain halnya dengan Bruce Wayne, ia adalah seorang milyuner yang tidak tahu bagaimana menggunakan uangnya untuk melawan kejahatan. Dengan kekayaanya, dia bisa saja menyumbang ke kepolisian kota Gotham untuk kesejahteraan anggota dan perlengkapan kepolisian. Nggak harus memakai jubah hitam, topeng kelelawar, dan sekali lagi jubah yang norak, kemudian melompat dari gedung ke gedung kan!!! Padahal terbang saja tidak bisa.

Spiderman
Mungkin Batman ingin membunuh dirinya sendiri dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang beresiko tinggi. Maklumlah, ia melihat langsung kedua orang tuanya dibunuh. Tumbuh dengan kenangan yang demikian pahit, merasa sendirian tanpa harapan akan kehidupan keluarga yang normal, membuatnya memiliki keberanian untuk menghadapi kematian. Karena ia merasa jiwanya sudah mati ketika melihat orang tuanya dibantai, poor Batman.

Sebagaimanpun abnormalnya profil psikologis para superhero yatim piatu. Mereka adalah pahlawan-pahlawan yang menggunakan potensi dirinya secara maksimum demi kebaikan dunia, walaupun hanya di dalam komik dan dengan cara yang agak aneh. Jadi bila Anda melihat seorang anak yatim piatu, lihatlah wajahnya baik-baik, sebab mungkin saja ia akan menjadi superhero dunia.

Dikutip dari :
http://skipper78.blogspot.com/2006/07/superhero-yatim-piatu.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentarnya:
1. Gunakan bahasa yang sopan dan tidak menyinggung
2. Jangan pakai link aktif/ spam
3. Iklan boleh, tapi 1 kali saja :)