Sabtu, 25 Agustus 2012

Narsis Dalam Sudut Pandang Islam

"Artikel ini berasal dari kolom kompasiana teman kita yang admin ambil seperlunya. Semoga bermanfaat. "
Hayo.. Lagi narsis ya ukhti.. hihi
Oke, sedikit ulasan narsis dari saya, pengertian narsis kalau saya bahasakan adalah perasaan cinta seseorang terhadap dirinya sendiri dengan cara yang berlebihan, atau senang sekali menyombongkan dirinya dan berharap orang lain memberikan pujian. Yahh kira-kira seperti itu.. Apakah anda salah satunya? Hanya anda yang tahu!

Adapun tanda-tanda yang bisa kita amati dari orang yang narsis adalah sebagai berikut :
  1. Merasa dirinya sangat penting dan ingin dikenal oleh orang lain
  2. Merasa dirinya unik dan istimewa
  3. Suka dipuji, bahasa lainnya minta dipuji, kalo gak ada yang muji paling nggak biasanya memuji diri sendiri, hihihi.. kasiann..
  4. Kecanduan difoto atau dishooting. Biasanya foto-foto yang ditampilkannya ke publik adalah hasil seleksi dari ribuan foto yang berhasil dikoleksi. Waduh, gue banget nihh..
  5. Suka berlama lama di depan cermin, paling bentar dandannya 1 jam..
  6. Terkadang tanpa sadar memiliki keinginan untuk “memamerkan”, tidak peduli apakah yang ingin didemonstrasikannya adalah bagian tubuh “pribadi”. Naudzubillah..
  7. Rentan terhadap kekurangan fisik. Misal, merasa sangat tidak nyaman kalau ada jerawat “bandel”.. Haduhh, gue kan emang bawaannya jerawatan gan!
  8. Merasa perlu dandan total, walaupun cuma mau beli sesuatu di warung sebelah, hehehe.. Segitunyaa..
Berdasarkan tanda-tanda diatas manakah yang termasuk gejala-gejala yang kalian alami??? Silakan anda amati diri anda sendiri..
Oke lanjut gan..

Nah.. gimana nehh ‘hukum’-nya orang-orang yang narsis? Heuheu.. Let’s cekidot!

“Tidak masuk syurga orang yang dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi dari rasa kesombongan”. (HR. Muslim)


“Ada tiga perkara yang membinasakan yaitu hawa nafsu yang dituruti, kekikiran yang dipatuhi, dan seorang yang membanggakan dirinya sendiri”. (HR. Athabrani dan Anas)

“Barang siapa membanggakan dirinya sendiri dan berjalan dengan angkuh maka dia akan menghadap Allah dan Allah murka kepadanya”. (HR. Ahmad)

Setelah baca hadist diatas, kayaknya gue gak bakalan narsis lagi dehh..

Ehh, ehh.. emangnya loe NARSIS apa PEDE???

Lahh.. emang bedanya apa? Sama ajja kalee.. Eitzz, ya jelas beda kali Jeng!

Truz, dimana tuh bedanya??

Bedanya neh.. seseorang yang narsistik memposisikan dirinya sebagai objek, sementara seseorang yang percaya diri memposisikan dirinya sebagai subjek. Mereka yang percaya diri nggak akan risau dengan adanya pujian orang lain atau pun tidak, karena kelebihan fisik yang dimiliki dirasakan sebagai anugerah Tuhan yang patut untuk selalu dijaga dan disyukuri. Mereka yang percaya diri lebih fokus kepada “kompetensi diri” ketimbang penampilan fisik semata.

Ehh iya.. katanya tadi narsis, HARUS??? Gimana sihh..

IYA, emang HARUS narsis tapi lingkupnya beda Jeng.. simak dulu nihh..

Kapan kita boleh narsis?

Faktanya remaja Muslim saat ini sudah kehilangan idealismenya. Kenapa? Mereka terkadang MALU dengan identitas Muslim yang melekat pada diri mereka. Contohnya nehh :
  1. Masih malu berkerudung dan berjilbab disaat teman-temannya berlomba mengumbar kecantikan dan aurat mereka baik secara offline maupun online.. waduh, waduhh.. Padahal, menutup aurat adalah kewajiban.. BUKAN menunggu KESIAPAN!
  2. Malu untuk mengkaji Islam, takut dibilang kayak nenek-nenek tuhh kalau ikut pengajian, majelis ilmu/majelis ta’lim. Padahal nehh.. Rasulullah shallllahu ‘alaihi wasallam bersabda ”Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim”. So, mau loe masih anak-anak, remaja, dewasa, ibu-ibu, bapak-bapak, nenek-nenek, kakek-kakek, atau apapun juga selama loe masih hidup, yaa musti kudu harus dan wajib menuntut ilmu. Rasulullah shallllahu ‘alaihi wasallam juga bersabda “Utlubul ‘ilmi minal mahdi ilal lahdi” yang artinya “Tuntutlah Ilmu Mulai dari Buaian sampai Liang Lahat”.
  3. Malu untuk izin shalat, ketika berada didalam sebuah forum, kelas atau kegiatan lainnya..
  4. Dan masih banyak lagi contoh malu yang lain-lain..
Parahnya, malah tak sedikit remaja Muslim kita yang bangga dengan budaya Barat yang hedonis dan serba boleh bahkan menjadikannya panutan.. Astaghfirullah..
Mestinya loe MALU saat aurat loe dilihat dan dinikmati setiap orang yang melihat.. betis, paha, pusar, perut, dada, leher, lengan, rambut.. ahh bagian apalagi yang gak loe suguhkan???

Mestinya loe MALU gak tau Islam, gak bisa ngaji al-Qur’an.. ihh, ditanya hukumnya main fesbuk aja gak tau, ngaji juga masih kalah lancar dari adikku yang masih duduk di kelas 2 SD..

Mestinya loe MALU saat Allah melihat setiap gerak tubuh yang loe lakukan, setiap lirik mata terhadap gambar/tontonan tabu, setiap jamah jari terhadap lawan jenis, setiap langkah kaki ke tempat yang tak semestinya, setiap dan semuanya..
Remaja Muslim, sudah seharusnya narsis+pede dengan ke-Islam-an loe, bukan pede dengan berpanut pada budaya Barat. Islamlah yang menjadikan kita mulia sebagai umat terbaik, bukan menjadikan kita sebagai teman setia setan yang selalu memperturutkan hawa nafsu untuk jauh daripada Islam dan aturannya..

“Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, mencegah yang mungkar dan beriman kepada Allah.” (QS Ali Imran [3]: 110)

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentarnya:
1. Gunakan bahasa yang sopan dan tidak menyinggung
2. Jangan pakai link aktif/ spam
3. Iklan boleh, tapi 1 kali saja :)