Kamis, 18 April 2013

Kisah Delisa dan Mimpi-mimpinya

Delisa
DENGAN bantuan tongkat gadis itu berdiri di tengah panggung. Kedua bola matanya terlihat berair. Dari mulutnya cerita demi cerita tentang peristiwa tsunami delapan tahun silam mengalir. Sesekali ia terlihat berhenti bercerita. Kadang suaranya terdengar terputus-putus, terutama saat menyebut ibunya.

Gadis itu adalah Delisa Fitri Rahmadani, ia biasa dipanggil Delisa. Salah satu korban tsunami yang kakinya telah diamputasi. Gadis yang memakai baju putih dan rok berwarna coklat tersebut lahir di Ulee Lheue Banda Aceh, 15 Desember 1997 silam.

Di acara refleksi delapan tahun tsunami Aceh yang digelar di Museum Tsunami Aceh siang tadi (Desember 2012), Delisa menjadi pusat perhatian. Banyak yang meminta tanda tangan padanya, ada juga yang minta foto bersama. Sebelumnya Delisa tampil di hadapan seluruh pengunjung untuk berbagi kisahnya hingga selamat saat tsunami. Sampai-sampai kisahnya di-filimkan yang sudah berkali-kali kita lihat di televisi berjudul "Hafalan Shalat Delisa"

Saat itu katanya ia masih berusia 8 tahun lebih 15 hari. Ia masih duduk di kelas 2 MIN Ulee Lheue Banda Aceh. Saat musibah tersebut ia kehilangan ibunya Salamah, dan juga ketiga saudara kandungnya. Ia juga kehilangan anggota tubuhnya, yaitu kaki sebelah kanannya yang harus diamputasi.

“Waktu itu kaki saya sudah membusuk. Telapak kaki sudah terkikis dan nampak tulangnya. Selama tiga hari setelah tsunami kaki saya hanya diberi betadine saja. Perihpun sangat luar biasa, melihat kondisi saya yang speerti itu, salah satu relawan mengatakan bahwa ada dokter dari Australia di Rumah Sakit Fakinah. Relawan itu juga bilang kamu harus terima apapun nanti hasilnya, saya pun siap dioperasi pada hari kelima," ujarnya di atas panggung.

Kini Delisa menjalani hari-harinya dengan bantuan tongkat dan kaki palsu. Ia tinggal bersama ayahnya Bakhtiar, dan seorang abangnya yang selamat. Ia kini sekolah di SMK 5 Telkom Banda Aceh dan masih kelas satu.

Delisa adalah remaja yang penuh semangat dan energik, saat masih SMP ia juga pernah mendapat juara umum. Gadis itu juga pandai memainkan alat musik keyboard.

“Saya berterima kasih kepada Allah yang telah mengambil kaki saya, di luar sana banyak Delisa-Delisa lain yang mungkin lebih dari saya," ujarnya.

Kelak Delisa ingin menjadi pemain musik dan pengarang buku. Ia juga ingin membuat komunitas untuk anak-anak cacat.

Sumber:
http://atjehpost.com/read/2012/12/26/32970/48/6/Kisah-Delisa-dan-Mimpi-mimpinya

13 komentar:

  1. Subhanalloh.... betapa tegarnya adik ini, Delisa... sungguh ketegarannya mengajarkan penerimaan, keikhlasan dan kesabaran yang berlimpah terhadap ketetapanNya.
    Tak hanya itu, ia juga mengajarkan semangat dan cara bersyukur terhadap nikmatNya yang tak terukur... terutama nikmat keimanan.
    Subhanalloh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Ukhti, ketegarannya patut kita jadikan sebagai contoh dan bersyukur terhadap nikmat iman..
      makasih ^^

      Hapus
  2. Ya Allah....ndak tega saya lihat fotonya.
    ini sekaligus cambuk buat saya agar selalu bersyukur atas Nikmat Allah yg sdh di berikan kpd saya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar Ukhti Indah, terkadang kita memang terlupa dari nikmat yg Allah berikan..
      Makasih ^^

      Hapus
  3. dibalik duka dan musibah yang menimpa delisa, ada rencana besar ALLAH yang tidak kita ketahui ..salam :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mas Hariyanto, mungkin itu sebagai suri tauladan bagi kita yg masih diberi tubuh sempurna.. bersyukur ya..
      Makasih.. ^^

      Hapus
  4. Balasan
    1. Iya mbak, saya juga baru tahu setelah baca.. ^^

      Hapus
  5. Kita harus slalu brsyukur dngan apa yg kta miliki. Mgkin Allah punya rencana lain dengan Delisa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas, kita hendaknya menerima takdir kita..
      Makasih ^^

      Hapus
  6. Subhanallah.. Sesungguhnya hanya Allah yang menyimpan semua rahsia hidup ini. Sangat kagum dengan ketabahan Delisa dan keluarga.

    BalasHapus
  7. jadi ini Delisa yang sebenar, KY sudah tengok beberapa kali filem tu, memang best..., semoga Delisa menjadi wanita yang tabah sentiasa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul Ukhti KY, terima kasih atas doa dan komentarnya.. ^^

      Hapus

Terima kasih atas komentarnya:
1. Gunakan bahasa yang sopan dan tidak menyinggung
2. Jangan pakai link aktif/ spam
3. Iklan boleh, tapi 1 kali saja :)