Selasa, 04 Juni 2013

Saat Merasa Doa Kita Tak Kunjung Dikabulkan

Assalamualaikum,
Pernahkah sobat nomor2 merasa bahwa doa-doa yang kita panjatkan tak kunjung dikabulkan oleh Allah? Saya yakin kalau sobat nomor2 pernah merasakan hal ini. Oleh karena itu kita harus instropeksi diri dan tidak terburu-buru menginginkan doa itu untuk dikabulkan, karena kesabaran atas doa yang merupakan salah satu jalan memuluskan doa. Di antara penyebab tidak dikabulkannya doa adalah:

Aamiiiin Ya Allah..
  • Makanan, minuman dan pakaiannya berasal dari harta haram
  • Isi doanya berupa dosa dan pemutusan hubungan silaturahim
  • Tergesa-gesa meminta pengabulan
  • Tidak yakin dikabulkan
  • Hati kosong/lengah
  • Tidak sungguh-sungguh/serius, dan
  • Meninggalkan amar ma'ruf nahi munkar

Dalil yang menunjukkan bahwa orang yang memakan makanan haram, meminum minuman haram dan berpakaian dengan pakaian dari harta haram doanya tidak dikabulkan adalah hadis berikut ini;

Dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah Saw bersabda: "Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu baik. Dia tidak akan menerima sesuatu melainkan yang baik pula. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-Nya: 'Wahai para Rasul! Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.' Dan Allah juga berfirman: 'Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang Telah menceritakan kepada kami telah kami rezekikan kepadamu.'" Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan tentang seroang laki-laki yang telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang ditempuhnya. Sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo'a: "Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku." Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dengan makanan yang haram, maka bagaimanakah Allah akan mengabulkan  do'anya?." (H.R. Muslim)

Dalil yang menunjukkan bahwa doa yang berupa dosa, pemutusan hubungan dan ketergesaan meminta pengabulan membuat doa tidak dikabulkan adalah hadis berikut;

Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Doa seseorang senantiasa akan dikabulkan selama ia tidak berdoa untuk perbuatan dosa ataupun untuk memutuskan tali silaturahim dan tidak tergesa-gesa." Seorang sahabat bertanya; 'Ya Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan tergesa-gesa? ' Rasulullah Saw menjawab: 'Yang dimaksud dengan tergesa-gesa adalah apabila orang yang berdoa itu mengatakan; 'Aku telah berdoa dan terus berdoa tetapi belum juga dikabulkan'. Setelah itu, ia merasa putus asa dan tidak pernah berdoa lagi.' (H.R.Muslim)

Dalil yang menunjukkan bahwa doa yang diucapkan tanpa keyakinan dan doa yang diucapkan dengan hati kosong/lengah tidak dikabulkan adalah hadis berikut;

Dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa sallam bersabda: "Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai." (H.R. At-Tirmidzi)

Riwayat Ahmad berbunyi:
Dari Abdullah bin 'Amru bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Hati adalah sebuah bejana, dan sebagiannya lebih mampui memuat daripada sebagian yang lain. Wahai manusia, jika kalian memohon kepada Allah 'azza wajalla maka mohonlah kepada-Nya dengan keyakinan bahwa permohonan itu bakal dikabulkan  karena sesungguhnya Allah Ta'ala tidak akan mengabulkan do'a seorang hamba yang dipanjatkan dari hati yang lalai." (H.R. Ahmad)

Dalil yang menunjukkan bahwa ketidaksungguhan juga tercela dalam berdoa dan dilarang oleh syara' adalah hadis berikut;
Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Janganlah salah seorang dari kalian mengatakan; 'Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau kehendaki, dan rahmatilah aku jika Engkau berkehendak.' Akan tetapi hendaknya ia bersungguh-sungguh dalam meminta, karena Allah sama sekali tidak ada yang memaksa." (H.R. Bukhari)

Adapun dalil yang menunjukkan bahwa dilalaikannya/ditinggalkannya amar ma'ruf nahi munkar membuat doa tidak dikabulkan adalah hadis berikut;
Dari Hudzaifah bin Al Yaman dari Nabi Sawbeliau bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangannya, hendaknya kalian beramar ma'ruf dan nahi munkar atau jika tidak niscaya Allah akan mengirimkan siksa-NYa dari sisi-Nya kepada kalian, kemudian kalian memohon kepada-Nya namun do'a kalian tidak lagi dikabulkan." (H.R.At-Tirmidzi) 

Sebagian ada yang menambahkan bahwa pezina yang mencari penghasilan dengan kemaluannya, penarik pajak, tukang sihir, lelaki yang memiliki istri berakhlak buruk namun tidak dicerai, orang yang memiliki hak harta pada orang lain namun tidak mendatangkan saksi untuk menjaga haknya, dan orang yang menyerahkan harta kepada orang safih (tolol) termasuk orang-orang yang tidak dikabulkan doanya. Hanya saja tambahan-tambahan ini diperselisihkan, mengingat status dalil yang digunakan masih diperselisihkan keabsahannya sebagaimana penunjukan maknanya juga masih memungkinkan dipahami dengan sejumlah makna. Wallahua'lam.

Sumber:
http://www.suara-islam.com/read/index/6662/Mengapa-Doa-Kita-Tidak-Dikabulkan--Ini-Sebabnya

19 komentar:

  1. Tergesa-gesa meminta pengabulan
    Tidak yakin dikabulkan
    Hati kosong/lengah
    Tidak sungguh-sungguh/serius
    aduh, keknya pernah kek gini dech -_-
    pantesan ga di kabul kan. . hmmm....
    Insya'Allah mudah2an bisa lebih baik lagi dalam meminta dan tentunya yakin dan tidak putus asa dalam berdoa...
    dan Insya'Allah mudah2an doa akan segera terkabulkan.. aamiin ya rabb...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Ukhti, ternyata ada hal-hal yang mengakibatkan hal itu terjadi tanpa kita sadari. Dengan belajar Al-Qur'an kita jadi tahu mana kekurangan kita..
      Aamiiiin.. makasih doanya ^^

      Hapus
  2. siapapun ingin doanya dikabulkan ya sob, tapi memperhatikan syarat sebab terkabulnya seperti diurai di atas kurang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget bang, kadang kita tak sadar kekurangan kita :'(

      Hapus
  3. Iya, Allah mengganti doa kita dengan kebutuhan yg lain. Bener banget kalo kita harus tetap tawakal.. makasih

    BalasHapus
  4. Bener2 kita harus instrospeksi diri sebelum menganggap Allah tidak sayang karena belum terkabulnya do'a. Bisa jadi masalah nya ada pada diri kita. I Like this posting

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih Mas, memang begitu seharusnya kita, karena tidak luput akan kesalahan..

      Hapus
  5. Point pertama ttg makanan minuman haram mungkin sulit kita hindari karena ketidak tahuan kita misal saat jajan bakso, soto atau mie ayam di suatu tempat, kita tidak tahu apakah dagingnya halal atau haram (misal: ayam tiren, daging sapi dicampur daging babi). Padahal Rasulullah saw bersabda, "Ketahuilah bahwa suapan haram jika masuk ke dalam perut salah satu dari kalian, maka amalannya tidak diterima selama 40 hari." (HR At-Thabrani) itu berarti selama 40 hari sholatnya tidak diterima, doa dan sedekahnya ditolak, silaturahminya sia-sia. Mengerikan jika dlm kurun waktu tsb kita meninggal maka tidak khusnul khotimah. Dalam hal ini sikap hati-hati sangat penting misal dg memperhatikan lokasi warung apakah dekat dg tempat ibadah non muslim (gereja, klenteng, wihara) atau tidak. Jika dekat sebaiknya dihindari jajan ditempat tsb karena kemungkinan penjualnya non muslim dan makanannya diolah dg cara atau bahan haram kecuali jika sudah kenal atau dipastikan Islam dan makanan yg dijualnya halal. Langkah terakhir pastikan kita selalu berdoa sebelum makan agar makanan kita diberkahi Allah swt dan senantiasa dlm perlindunganNya. Jika tidak tahu semoga Allah memaafkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk masalah ini sudah betul solusinya harus hati2 dan berdoa sebelum makan. Karena salah satu fungsi berdoa sebelum makan adalah supaya yang kita makan menjadi berkah. Kita memang tak selalu tahu asal usul sesuatu barang apakah haram atau halal tapi Allah Ta'ala sudah memafkan kita kalau benar2 tak sengaja atau tak tahu menggunakan barang yang haram.
      Sesuai hadits Nabi:
      “Wahai Rabb kami, janganlah Engkau menghukum kami jika kami lupa atau melakukan kesalahan tanpa sengaja.” (Al-Baqarah: 286)

      Hapus
  6. iya pada dasarnya Allah lebih mencintai hambanya yang banyak meminta,
    karena itu sangat mudah baginya ..
    jangan berputus asa dalam berdoa..
    Bila tak kunjung dikabulkan,, perhatikan hal-hal yang dijelaskan di atas,
    penjelasan yang sangat tepat mas.
    dan mnjadi pelajaran untuk kita semua, sebelum berdoa .
    mari kita memuji kebesaran Allah SWT, mengingat Rasulullah saw, memohon ampun .
    baru kita berdoa, memohon permintaan yang pastinya memang dibutuhkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas nasehat-nasehat Ukhti yang bagus,
      Insya Allah dikabulkan semua doa-doa kita Aamiiiin...

      Hapus
  7. Allah mengkabulkan doa kita dalam pelbagai bentuk.. menggunakan pelbagai pengantara.. cuma kita menyadarinya ataupun tidak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener Cik, bisa jadi yang kita inginkan tidak dikabulkan, tapi yang kita butuhkan dikabulkan dahulu..

      Hapus
  8. makasih dah berbagi kak,,,,,
    lengkap dengan dalil"nya,,,,
    semoga kita selalu istiqomah ,,,,
    amin

    BalasHapus
  9. (jleb) terintrospeksi
    makasi mas sudah diingatkan, artikelmu bagus2

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama2 Mas, saya juga sering lupa.. ^^'
      Makasih Mas... ^^

      Hapus

Terima kasih atas komentarnya:
1. Gunakan bahasa yang sopan dan tidak menyinggung
2. Jangan pakai link aktif/ spam
3. Iklan boleh, tapi 1 kali saja :)