Minggu, 04 Agustus 2013

Buka Bersama Akhuna dan Ukhtuna

"Orang yang menundukkan pandangannya terhadap wanita, pahalanya di dunia saja akan mendapatkan kenikmatan dalam sholatnya.."

Begitulah nasehat yang saya tangkap dari Ustad Mudzakir pada kajian menjelang berbuka puasa di Masjid Nurul Huda desa Suwaluh, Sidoarjo. Pada hari ini saya menjadi salah satu peserta buka bersama di tempat itu, padahal saya bukan alumni Ma'had bimbingan Ustad tetapi saya sering ikut kajian rutin remaja desa Plumpang jadi saya diundang.

Pesertanya banyak, rata-rata remaja alumni (atau murid yang sedang libur) Ma'had Al-Islam di Solo. Mungkin 500 orang lebihlah, jadi bisa dibayangkan ada ratusan Akhuna yang ganteng-ganteng dan Ukhtuna yang berpakaian syar'i yang datang ke acara tersebut. Maklumlah sebagai orang yang masih jomblo kadang ada hasrat untuk memandang keindahan dunia itu. Tapi sudahlah kan perintah Allah hal itu gak boleh (jadi cuman sekelebat aja mandangnya ^^).

Banyak sekali nasehat yang saya dapat, salah satunya seperti muqadimah di atas. Kalau ada seorang laki-laki secara tak sengaja melihat lawan jenis hendaknya menundukkan pandangannya, sehingga akan mendapatkan kenikmatan sholat. Orang yang nikmat sholatnya pasti khusu' dan mencegah perbuatan yang munkar. Lalu dia akan selalu berbuat yang baik-baik dan seterusnya. Sedangkan orang yang senantiasa berbuat maksiat pasti nantinya perbuatan itu mengundang perbuatan jelek yang lain dan lambat laun menjerumuskan dia ke dalam lingkaran kemaksiatan.

Selain itu Ustad juga menceritakan bahwa ada orang kafir yang menanyakan kalau umat Islam itu dalam kesesatan karena dalam sholatnya sering membaca:

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
"Tunjukilah kami jalan yang lurus" (Q.S. Al Fatihah ayat 6).

Padahal orang yang benar-benar belajar makna Al-Qur'an pasti tahu bahwa maksud ayat tersebut bahwa kita senantiasa mengharapkan hidayah Allah. Hidayah itu ada dua macamnya, hidayah berupa keterangan (hidayatul irsyad wal bayan) dan hidayah berupa pertolongan (hidayatut taufiq wal ilham). Kedua macam hidayah ini bisa dirasakan oleh orang-orang yang bertakwa. Hidayatul Irsyad itu misalnya seperti orang yang mengajarkan tata cara sholat kepada seseorang, tapi orang itu belum tentu menerima. Sedangkan hidayatut Taufiq itu orang yang diajari tadi (hatinya) mau menerima ajaran apa yang diajarkan. Hidayatut Taufiq ini datangnya langsung dari Allah, jadi lewat potongan ayat A-Fatihah yang kita sebut setidaknya 17 kali (di sholat fardhu) dalam sehari merupakan doa kita untuk senantiasa mendapatkan Hidayah. Subhanallah..

Ini-ni yang bikin saya suka belajar Al-Qur'an, karena kita akan dibimbing dalam menjalani kehidupan sehari-hari di dunia yang fana ini (wow ^^).

Setelah itu apa lagi ya?? Pokonya adzan sudah tiba terus makan dan pulang deh... Alhamdulillah ^^
Saya ucapkan Jazakumullah Khoiron kepada segenap panitia Buber di Masjid Nurul Huda atas terselenggaranya acara yang bagus ini.

Terakhir ini ada pic Ustad Mudzakir saat membawakan ceramah, walaupun fotonya agak gak jelas dan terkesan nyolong-nyolong (curi-curi) yang penting buat syarat aja. Dan seperti biasa untuk akhwatnya saya gak berani ambil gambarnya, selain malu aslinya sih gak boleh ya.. takut kepikiran nanti jadi dosa lho.. Padahal bagus banget buat contoh kumpulan gadis-gadis berjilbab yang syar'i gitu ^^

Ustad (di depan Mic) saat memberi ceramah..

*Key word:
Akhuna (Teman-teman Laki-laki)
Ukhtuna (Teman-teman Perempuan)

Sumber:
Tulisanku

18 komentar:

  1. Bulan ramadhan banyak undangan bukber...tapi tetap jaga hati, jaga lisan, jaga iman...

    ^ ^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama Ukhti, tetap istiqomah pokoknya Aamiiiiiin..

      Hapus
  2. wah, enak nih, bulan Ramadhan banyak undangan...
    fotonya juga dapet tuh, walau nyolong2 gitu, hehe.. coz kalo ane, ada acara apapun itu gak sampe kepikiran utk foto2, kalaupun kepikiran gak bakalan 'kober' deh... :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mas Bro, enak heheh..
      kalau Saya selalu kepikiran tapi apalah daya ini malu ngambilnya.. ^^'

      Hapus
  3. belum pernah bukber bersama mas,,, belum pernah,,, undangan sih ada, tapi dompet ngga mau kompromi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah-wah kalau saya kadang ditraktir koq sama temen2 ^^'

      Hapus
  4. lain kali difoto saja mas wahyu ukhtinya, niatnya kan untuk referensi :p #ngeles

    BalasHapus
  5. nyolong,,,,,
    untung g krtauan uztadnya ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aslinya gpp Ukhti, tapi untuk yang Ikhwan aja ^^

      Hapus
  6. Subhanallah nasehat yang sangat bijak mas..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar sekali Mas, Ustad yang berpengalaman pasti nasehatnya mengena.. ^^

      Hapus
  7. Gak ada, kan saya yg ngambil gambarnya :p

    BalasHapus
  8. Bagus sekali Wahyu... rajin mencari ilmu bukan saja dunia dan akhirat.. pasti ibu dan ayahnya bertuah sekali :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, sama2 kita mencari ilmu sampai tiada lagi.. makasih Cik..

      Hapus
    2. "ilmu sampai tiada lagi' tu kedengarannya sedikit ganjil.. haha.. dalam maksudnya tu :D

      Hapus

Terima kasih atas komentarnya:
1. Gunakan bahasa yang sopan dan tidak menyinggung
2. Jangan pakai link aktif/ spam
3. Iklan boleh, tapi 1 kali saja :)