Jumat, 30 Agustus 2013

Percakapan Di Film Spongebob yang Lucu

Assalamualaikum sobat nomor2,

Siapa yang tidak tahu film Spongebob? Film animasi ini banyak digemari dari usia anak-anak sampai orang dewasa. Beberapa orang dibikin tersenyum karena percakapan lucu para tokoh animasinya. Silahkan anda baca, mungkin diantara pembaca ada yang pernah melihat adegan filmnya.. : )

Saat SpongeBob & Patrick menjadi orang tua asuh bayi kerang laut..
SpongeBob : Jadi ini kerjaan kamu?? duduk dan menonton TV.
Patrick : Hey, ini tidak segampang yg kamu lihat. kadang saya kehilangan remotenya,kadang saya harus memperbaiki antena tv,dan kadang pantat saya sakit !!

SpongeBob : Aku benci kau, Patrick.
Patrick : Aku benci juga.
SpongeBob : Aku benci kau tak peduli apapun itu!
Patrick : Aku akan membencimu bahkan jika aku tidak membencimu.
SpongeBob : Aku akan membencimu bahkan jika itu masuk akal.
Patrick : Aku benci kau bahkan jika kau jadi aku. Itulah betapa aku membencimu.

Saat Patrick, SpongeBob dan Squidword terdampar di kapal Flying Dutchman..
FLYING DUCHMAN: Baiklah aku beri kalian 3 permintaan
Patrick: apa 3? aku minta 5 !!
FLYING DUCHMAN: 4 ?
Patrick: 3 Trima atau tidak.
(lucu Patrick nawarnya :D)

Saat Patrick main monopoli bajak laut sama tuan Krab..
Mr. Krab : Patrick kau di pecat
Patrick : Tapi kan aku tidak bekerja disini
Mr. Krab : Baiklah apakah kamu mau bekerja disini
Patrick : WAH TENTU MAU !!!
Mr. Krab : Baiklah Patrick Sekarang Kamu Ku pecat

SpongeBob : Apa yang biasanya kamu lakukan saat aku pergi?
Patrick : Menunggu kamu kembali.

Mindy :  (tak sengaja melihat celana dalam Patrick)
Patrick : MINDY! Apakah kamu melihat celana dalam saya??
Mindy : Tidak Patrick
Patrick : Maukah kamu melihatnya?

Saat SpongeBob dan Patrick jualan coklat..
SpongeBob : Ingat Patrick, rayu pelanggannya (Mengetuk pintu)
Ikan : (Membuka pintu) Hello?
Patrick: Aku cinta kamu.
Ikan : Brakk!! (Langsung menutup pintu)

Saat Mr. Crab menjual barang-barang bekas..
Mr. Crab : Aku menjual penyedot WC ini Patrick
Patrick : Berapa harganya?
Mr. Crab : Hanya 7 dolar Patrick.
Patrick : Tapi aku hanya punya 10 dolar.
Mr. Crab : Baiklah tidak apa..

Saat Spongebob dan Patrick mencari Squidward di perumahan Tentacle..
Patrick : Apakah kamu Squidward?
Ikan mirip Squidward : Tidak.
(beberapa detik kemudian)
Patrick : Apakah kamu Squidward sekarang?
Ikan mirip Squidward : TIDAK!

SpongeBob : Halo Gary..
Gary Siput : Miauuuuuuuu
SpongeBob : Mana semangat liburanmu Gary??
Gary : GUKK !

Episode Kerang Ajaib..
Squidward : Apa aku boleh makan sosisnya?
Kerang Ajaib : Tidak.
Squidward : Apa aku boleh makan dagingnya?
Kerang Ajaib : Tidak.
Squidward : Apa ada kata lain selain tidak?
Kerang Ajaib : Coba sekali lagi.
Squidward : Apa aku bisa makan rotinya?
Kerang Ajaib : Tidak!
Squidward : Grrrrhhh..

Patrick : Kau mau pergi kemana Spongebob?
Spongebob : Aku akan berkemah, apa kau mau ikut??
Patrick : Tapi aku belum siap..
Spongebob : Kalau sekarang?
Patrick : Aku siap!

Sumber:

Rabu, 28 Agustus 2013

Menyikapi Gangguan Ketika Sedang Sholat

Assalamualaikum sobat nomor2,
Dalam mengerjakan sholat ada kalanya kita mengalami hal-hal yang mengganggu ke-khusyu'an. Maka dari itu perlu kita tahu bagaimana cara menyikapi gangguan itu ketika sedang melaksanakan sholat dari sunnah Rasul.
Check It Out !!

Menggendong bayi supaya tidak menangis boleh lho..

»Apabila Bayi Menangis Ketika Sholat
Dari Abu Qotadah, sesungguhnya Rosulullah Shollallohu 'alaihi wasallam pernah sholat dalam keadaan menggendong Umamah binti Zainab, putri Rosulullah Shollallahu 'alaihi wasallam -dan dalam riwarayt Abu al-Ash bin ar-Robi'- Apabila beliau berdiri, maka beliau menggendongnya. Dan apabila bersujud maka beliau meletakkannya". (Shohih Muslim, No.844)

Ini merupakan bentuk kasih sayang terhadap anak-anak dan bayi-bayi. Karena apabila mereka menangis sementara seseorang sedang shalat. Terkadang tangisan mereka menyibukkan dia dari shalatnya. Allah ta’ala berfirman,

“Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya.” (Al Ahzab: 4). 

»Ketika Ada Tamu Orang yang Kita Tahu
Dibolehkan bagi orang yang shalat untuk melakukan gerakan ringan, karena suatu kebutuhan yang mendesak, dengan syarat, tidak mengubah arah kiblatnya. Seperti membukakan pintu yang berada di arah kiblat.

Dalilnya adalah hadis yang diriwayatkan Abu Daud, dari A’isyah radliallahu ‘anha, beliau mengatakan:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah shalat, sementara pintu rumah terkunci. Kemudian saya datang, dan saya minta agar dibukakan. Beliau-pun berjalan dan membukakan pintu, lalu beliau kembali lagi ke tempat shalatnya. Disebutkan bahwa pintu rumah beliau berada di arah kiblat. (HR. Abu Daud no. 922 dan dishahihkan al-Albani) .

»Hal-hal Mendesak Lain
Termasuk dalam hal ini adalah orang yang shalat, tiba-tiba sarungnya mau lepas, maka dia dibolehkan untuk melakukan gerakan dalam rangka mengencangkan sarungnya. Bahkan, dalam kondisi tertentu yang sangat mendesak, syariat membolehkan melakukan gerakan yang banyak, meskipun menyebabkan kiblatnya berubah. Sebagaimana disebutkan dalam hadis dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Bunuhlah dua hewan yang hitam (meskipun) ketika sedang shalat, yaitu ular dan kalajegking.” (HR. Abu Daud no. 921 dan dishahihkan al-Albani).

Sebagai catatan saat melakukan gerakan mendesak yang banyak, jangan sampai mengucapkan kata-kata diluar doa sholat. Misalkan saat sedang sholat ada ular lewat disamping terus kaget  dan mengucapkan kata-kata yang bukan doa sholat makan harus diulangi sholatnya. Jadi cukup ambil pemukul terdekat, lalu pukul ular sampai mati dan kembali melanjutkan sholat (sumber khutbah ustad). 

Sumber:

Minggu, 25 Agustus 2013

Mahasiswi Cantik Tewas Karena SMS Alay

Odah seorang mahasiswi cantik sebuah perguruan tinggi ternama di Bandung yang berasal dari Kampung Bojong Enyod ditemukan tewas di kamar kosnya.

Yang sangat mengenaskan, seorang dokter forensik menjelaskan ternyata didalam perut sang gadis ditemukan semacam potongan-potongan besi yang ditengarai merupakan bagian dari sebuah tiang telepon.

Lama setelah pihak kepolisian melakukan olah TKP secara mendalam, akhirnya diketahui bahwa ternyata penyebab ia memakan potongan-potongan besi tiang telepon yang membawa ajal bagi sang gadis, adalah sebuah pesan pendek (sms) dari sang pacar, yang bernama Onyod bin Murkisid yang berbunyi :

"Tayaaank,,,! Tar kamyu jgn lp maem tiang eaaa,,,!"
(trans.: Sayang, nanti kamu jangan lupa makan siang ya..!)

Hingga kini sang pacar, Onyod bin Murkisid masih dimintai keterangan atas tewasnya sang pacar yang diakibatkan smsnya tersebut.

XD XD ...makanya jangan pacaran, apalagi pake sms gak jelas... :D :D

Sabtu, 24 Agustus 2013

Cara Minum Air Ala Nabi

Assalamualaikum sobat nomor2,
Tahukah kamu kalau ada langkah-langkah berdasarkan sunnah untuk meminum segelas air?
1) Memegang gelas dengan tangan kanan.
2) Meminum air dengan duduk.
3) Mulailah dengan bacaan "Bismillah".
4) Meminum air tiga kali tegukan.
5)  Bernafas di luar gelas baru minum lagi.
6) Setelah selesai baca "Alhamdulillah"


segelas air putih
Hadits>>
“Dari Anas r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. itu bernafas ketika minum sebanyak tiga kali.”
(Muttafaq ‘alaih)

Dari Amr bin Abi Salamah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai anakku, jika engkau hendak makan ucapkanlah bismillah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang berada di dekatmu.” (HR Thabrani dalam Mu’jam Kabir)

“ Sesungguhnya Allah benar-benar ridha kepd hamba, ia makan satu kali makan memuji Allah atasnya dan minum satu kali minum memuji Allah atasnya” (HR: Muslim).

“Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang untuk bernafas atau meniup wadah air minum.” (HR. Turmudzi no. 1888 dan Abu Dawud no. 3728, hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani).

Kamis, 22 Agustus 2013

Ini Dia Alasan Presiden Mursi (Mesir) Dilengserkan

Assalamualaikum sobat nomor2,

Muhammad Mursi
Kenapa Presiden Mursi (Mohamed Morsi Isa al-Ayyat) digulingkan?
Kenapa para pendukungnya dibantai dengan sadis tanpa perikemanusiaan?
Walau ribuan orang sudah gugur, kenapa mereka tidak pantang menyerah melakukan aksi demostrasi?
Jawabannya adalah ada dalam video ini.
Mohon disebarkan!



sumber:
https://www.facebook.com/photo.php?v=565441996846727

Selasa, 20 Agustus 2013

Anak Jaman Sekarang

Assalamualaikum sobat nomor2,
Isilah titik-titik dibawah ini :

Anak Zaman sekarang.. ^^

1. Anak Zaman dulu sehabis maghrib itu pada ramai mengaji Al Qur'an di mushola, masjid, atau rumah guru mengaji. Anak zaman sekarang....

2. Anak Zaman dulu sesudah Waktu Isya itu sudah pada tidur,
Kalau Anak Zaman sekarang ......

3. Anak Zaman dulu kalau waktu subuh itu giat banget bangun, sholat, terus mengaji.
Kalau Anak Zaman sekarang....


sumber:
http://www.nyunyu.com/medias/2013/07/28/images/Kelakukan-Anak-Pas-Taraweh.jpg

Sabtu, 17 Agustus 2013

Patah Hati

Assalamualaikum sobat nomor2,
Sepertinya remaja jaman sekarang lebih mudah patah hati. Lihat saja status Fb atau semacamnya yang kebanyakan bermuram durja. ABG (Anak Baru Gedhe) yang sedang jatuh cinta kadang-kadang tidak bisa mengkontrol gejolak cintanya yang baru tumbuh. Akhinya mereka meluapkan emosi dengan spontan seperti menangis, bolos sekolah atau malah tindakan-tindakan yang membahayakan diri mereka sendiri.

Wajarlah kalau pikiran mereka masih labil. Tetapi bagi kita atau orang dewasa terdekat, harus bisa membimbing langkah mereka agari tidak salah jalan. Sebagai contoh adik saya adalah seorang mahasiswa magang sebagai guru BK (Bimbingan Konseling) di salah satu SMP. Kebetulan dia mendapati tempat magang dengan murid yang banyak sekali masalah. Suatu ketika dia mendapati siswinya yang kecewa berat karena habis diputus oleh pacarnya, dia menangis histeris sampai menggores urat nadi tangannya. Ckckck.. Sampai pihak sekolah memanggil ambulans dan membawanya ke Rumah Sakit. Itu hanya segelintir contoh yang dapat saya sebutkan, masih banyak berita ABG siswi yang bertingkah lebih ekstrim lagi. Ada yang memutuskan gantung diri, ada pula yang mencoba meminum cairan pembersih. Sungguh ironis memang, tugas mereka yang seharusnya masih belajar malah salah arah dan merugikan diri sendiri.

Jangan sampai kayak gini yachh..
Semua kejadian itu bermula dari patah hati. Kita boleh saja menyukai seseorang di dalam hati, tapi juga harus hati-hati. Jatuh cinta kepada seseorang kalau menurut syar'i itu tidak boleh diluapkan dengan pacaran. “Sebuah ungkapan jangan ‘beli kucing dalam karung’ nampaknya menjadi alasan klasik.” (PIA: 33) Dalam prasangka sebagian penghujat, “alasan inilah yang paling banyak diakui oleh teman remaja yang pacaran. … Padahal, kayaknya cuma akal bulus deh.” (JNC: 68) Akal bulus? Tidak bolehkah kita berikhtiar untuk lebih mengenal calon pasangan hidup?

“Bohoong! Bohong banget kalau orang yang pacaran itu makin mengenal satu sama lain. Kalaupun iya, paling juga kenal luarnya doang.” (KHP: 117) Mereka mendakwa, “pacaran adalah saat-saat paling munafik dalam kehidupan seseorang.” (PIA: 34) “Kita lihat kan, berapa banyak orang pacaran dengan dalih ‘mengenal’ sebelum menikah, toh saat menikah mereka juga malah pada berantem terus. Hihihi… abis gimana? … abis nikah kebuka semua sih, sifat aslinya.” (KHP: 117-118) Ya. Itu bisa saja terjadi. Namun, untuk adilnya, kita harus melihat juga, berapa banyak orang ‘pacaran islami’ dan kemudian setelah menikah menjadi sangat rukun (jarang berantem), karena sudah saling kenal sebelum menikah. Abis, pada waktu ‘pacaran islami’ itu, sudah kebuka semua sih, sifat aslinya yang mendasar (kendati sifat-sifat lain yang tidak fundamental belum terkuak).

“Standar mengenal juga nggak bisa dipastikan.” Maka, menurut sebagian penghujat, “yang menjadi masalah sebenarnya bukan seberapa lama mereka ‘mencoba mengenal’, namun seberapa siap seorang laki-laki dan perempuan untuk memahami dan bertanggung jawab dalam bingkai sebuah hubungan yang dihalalkan. Bukan begitu?” (KHP: 120-121) Bukan! Argumentasi tersebut tampak sesat-pikir lantaran ‘dilema yang keliru’. (Lihat JSP: 43.) Mengapa keliru, berikut ini penjelasan saya.

Bagi orang yang merasa belum siap nikah, pacaran itu bisa menciptakan rasa saling-kenal, sehingga ia menjadi merasa siap untuk meresmikan hubungan. Sementara itu, bila kita tanpa pacaran sudah bisa merasa siap untuk memikul tanggung jawab dalam pernikahan, itu antara lain karena ada rasa saling-kenal yang mendasarinya, meskipun sedikit. Rasa saling-kenal tambahan (yang tumbuh dari pacaran, misalnya) dapat membuat kita lebih merasa siap untuk menikah.

Rasa mengenal itu lebih kita butuhkan daripada pengetahuan tentang si dia. Jika kita tahu banyak, tetapi belum merasa cukup-mengenal, maka banyaknya pengetahuan itu kurang memberi kita dorongan. Tapi, jika kita merasa cukup-mengenal, maka itu sudah dapat mendorong kita untuk merasa siap untuk menikah, walau menurut ‘standar orang-orang’ pengetahuan kita tentang si dia tidak banyak. Karena itu, tidak jelasnya standar mengenal tidak menjadi masalah.

Bagaimana kalau dalam rangka mendorong pacar agar dia semakin merasa ‘siap’ kita gunakan rayuan? Kita pakai kata-kata manis seperti: ‘Bulan madu ke awan biru, akan kugendong rembulan, kukantongi bintang-bintang. Kalau tak percaya, belahlah dadaku.’?

Lantas, bagaimana sebaiknya sikap kita menghadapi begitu banyaknya penyimpangan di dunia pacaran? Kita dapat belajar dari sebuah hadits shahih bahwa “Ilmu [agama] ini diemban dalam setiap generasi belakangan oleh orang-orang adil yang menyingkirkan penyimpangan orang-orang yang berlebihan, pemalsuan orang-orang yang suka berbuat bathil, dan pentakwilan orang-orang bodoh.” (HR al-Baihaqi)

Dalam belajar ini, kita dapat mencontoh sebuah model solusi yang telah dijalankan oleh Hamka. Melihat banyaknya penyimpangan yang serius di dunia ‘tasauf’ yang menjurus syirik, yang dosanya mungkin jauh lebih besar daripada dosa zina yang terdapat pada ‘pacaran pada umumnya’, ulama kita ini tidak serta-merta mengharamkan segala bentuk ‘tasauf’. Dengan mengetengahkan konsep ‘Tasauf Modern’, Hamka bertekad, “Kita tegakkan kembali maksud semula dari tasauf.” (TM: 17)

Oleh sebab-sebab itu, strategi yang kita pilih adalah islamisasi, meluruskan aneka penyimpangan, mengambil yang haq dan menyingkirkan yang bathil (tidak mencampur-adukkan antara keduanya), merujuk kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Langkah islamisasi seperti ini dapat dibenarkan oleh syari’at. Rasulullah saw. bersabda, “Sungguh telah aku tinggalkan bagi kalian dua pegangan, sehingga kalian tidak akan tersesat selama berpegang pada keduanya, yaitu Kitab Allah [Al-Qur’an] dan Sunnah Nabi-Nya.” (HR Malik dan Hakim)

So sobat nomor2, bekali orang-orang terdekat kita dengan ajaran agama. Jangan sampai pikiran mereka terkontaminasi dengan lingkungan sekitar, lingkungan dumay dan tayangan tv yang tidak bermanfaat. Marilah kita pelajari pedoman hidup kita Al-Qur'an dengan semampu kita. Niscaya akan ada manfaat yang kita peroleh di dunia maupun akhirat.

NB*
Singkatan KHP, PIA JNC dan PCKI lihat buku :
  •     Robi’ah Al-Adawiyah, Kenapa Harus Pacaran?! (DAR! Mizan)
  •     Abu Al-Ghifari, Pacaran yang Islami Adakah? (Mujahid Press)
  •     Oleh Solihin dan Iwan Januar, Jangan Nodai Cinta (Gema Insani Press)
  •     Abdurrahman Al-Mukaffi, Pacaran dalam Kacamata Islam (Media Da’wah)
Sumber:

>> Add FB Admin