Tampilkan postingan dengan label Ramadhan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ramadhan. Tampilkan semua postingan

Senin, 12 Agustus 2013

Amalan yang Lebih Disukai Allah Dari HambaNya

Bulan yang suci telah berakhir beberapa hari yang lalu, begitu banyak pintu-pintu pahala yang Allah bukakan kepada kita pada bulan itu. Btw, amalan apa saja yang antum lakukan pada bulan ramadhan? Bagaimana dengan sekarang, apakah antum masih melakukan ibadah-ibadah itu setelah ramadhan? Nah, berhubungan dengan hal ini kita perlu menarik pendapat ulama' tentang amalan-amalan yang dicintai Allah.

Yang satu ini boleh dirutinkan.. ^^
Pada bulan ramadhan sering jumpai masjid-masjid penuh sesak para jama'ah yang sedang mengikuti shalat tarawih. Tentu lebih mudah mencari makmum daripada imam bukan? Bandingkan dengan setelah ramadhan, tentu lebih sulit mencari makmum daripada imam sholat. Padahal shalat tarawih itu hukumnya sunnah, sedangkan shalat-shalat fardhu (wajib) yang lebih utama dikerjakan di masjid pada hari-hari biasa banyak yang enggan melaksanakannya.

Sesungguhnya kalau kita menilik pendapat ulama' dan hadits Nabi tentu kita akan tahu bahwa amalan yang paling disukai Allah adalah amalan yang rutin/ kontinu/ ajeg tidak hanya di bulan ramadhan saja.
Para ulama kadang mengatakan,  “Sejelek-jelek orang adalah yang hanya rajin ibadah di bulan Ramadhan saja. Sesungguhnya orang yang sholih adalah orang yang rajin ibadah dan rajin shalat malam sepanjang tahun”. Ibadah bukan hanya dilakukan pada bulan Ramadhan, Rajab atau Sya’ban saja. Sebaik-baik ibadah adalah yang dilakukan sepanjang tahun.
Asy Syibliy pernah ditanya, ”Bulan manakah yang lebih utama, Rajab ataukah Sya’ban?” Beliau pun menjawab, ”Jadilah Rabbaniyyin dan janganlah menjadi Sya’baniyyin.” Maksudnya adalah jadilah hamba Rabbaniy yang rajin ibadah di setiap bulan, sepanjang tahun dan jangan hanya beribadah pada bulan Sya’ban saja. Kami kami juga dapat mengatakan, ”Jadilah Rabbaniyyin dan janganlah menjadi Romadhoniyyin.” Maksudnya, beribadahlah secara kontinu (ajeg) sepanjang tahun dan jangan hanya beribadah pada bulan Ramadhan saja. Lihat Latho-if Al Ma’arif, Ibnu Rajab Al Hambali, hal. 396-400, Daar Ibnu Katsir, cetakan kelima, 1420 H [Tahqiq: Yasin Muhammad As Sawaas]

Di antaranya lagi Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam contohkan dalam amalan shalat malam. Pada amalan yang satu ini, beliau menganjurkan agar mencoba untuk merutinkannya. Dari ’Aisyah, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ عَلَيْكُمْ مِنَ الأَعْمَالِ مَا تُطِيقُونَ فَإِنَّ اللَّهَ لاَ يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا وَإِنَّ أَحَبَّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ مَا دُووِمَ عَلَيْهِ وَإِنْ قَلَّ

”Wahai sekalian manusia, lakukanlah amalan sesuai dengan kemampuan kalian. Karena Allah tidaklah bosan sampai kalian merasa bosan. (Ketahuilah bahwa) amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinu (ajeg) walaupun sedikit.”
[HR. Muslim no. 782]

Nah, sudah jelas bukan? Kalau kita beramal baik itu lebih baik sedikit tapi ajeg/ rutin, dari pada berbanyak-banyak tapi cuman sehari lalu hari berikutnya sudah malas. Selain itu ada juga keutamaan melakukan amalan yang rutin. Saya pernah mendengar ceramah ustad kalau orang yang masih mudanya itu sering bersedekah (infaq) misalnya setiap hari juma't lalu pada waktu tua dia sudah pikun dan tak ingat lagi akan amalannya itu tetap saja diberi pahala oleh Allah yang besarnya sebagaimana ia lakukan pada waktu muda. Subhanallah, hal ini sesuai dengan hadits Nabi yang satu ini.

 إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ ، كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا

“Jika seseorang sakit atau melakukan safar, maka dia akan dicatat melakukan amalan sebagaimana amalan rutin yang dia lakukan ketika mukim (tidak bepergian) dan dalam keadaan sehat.”
[HR. Bukhari no. 2996]

Hadits di atas maksudnya apabila seseorang meninggalkan amalan sholih yang biasa dia rutinkan karena alasan sakit/ sudah tidak mampu lagi melakukannya/ dalam keadaan bersafar atau udzur syar’i lainnya maka dia akan tetap memperoleh ganjarannya.

Jadi sobat muslim, marilah kita rutinkan amalan-amalan baik kita tidak hanya di bulan ramadhan saja. Bagi yang suka tadarrus Qur'an mari kita rutinkan, bagi yang suka shalat malam kita rutinkan, bagi yang suka  puasa sunnah kita rutinkan pula setelah ramadhan dan amalan-amalan lain sebagainya. ^^

Sumber;

Selasa, 06 Agustus 2013

Doa Orang Mudik itu Mustajab Lho

Assalamualaikum sobat nomor2,
Ramadhan atau Hari Raya biasanya tak terlepas dari kegiatan yang dinamakan mudik, yaitu bersilaturahmi mengunjungi keluarga atau kerabat dekat. Terkadang mudik juga menempuh perjalanan yang cukup jauh, sehingga perjalanan dengan tujuan yang baik itu bisa disebut sebagai musafir.

Mudik Selamat ^^
Hendaklah seorang musafir memperbanyak do’a ketika dalam perjalanan karena do’a seorang musafir adalah salah satu do’a yang mustajab (terkabulkan).

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَالْمَظْلُومِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ

“Tiga do’a yang tidak diragukan lagi terkabulnya yaitu do’a seorang musafir, do’a orang yang terzholimi, dan do’a orang tua kepada anaknya.”[HR. Abu Dawud no. 2609. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih]

Membaca Do’a Ketika Mampir di Suatu Tempat atau Rest Area

Hendaklah seorang musafir ketika mampir di suatu tempat membaca, “A’udzu bi kalimaatillahit taammaati min syarri maa kholaq (Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejelekan setiap makhluk).”

Tujuannya agar terhindar dari berbagai macam bahaya dan gangguan. Dari Khowlah binti Hakim As Sulamiyah radhiyallahu 'anhu, beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ نَزَلَ مَنْزِلاً ثُمَّ قَالَ أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. لَمْ يَضُرُّهُ شَىْءٌ حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذَلِكَ

“Barangsiapa yang singgah di suatu tempat kemudian dia mengucapkan, ”A’udzu bi kalimaatillahit taammaati min syarri maa kholaq (Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejelekan setiap makhluk)”, maka tidak ada satu pun yang akan membahayakannya sampai dia pergi dari tempat tersebut.” [HR. al-Bukhari no. 2950]

Bagaimana sobat? jangan lupa memanjatkan doa-doa yang inginkan ya.

Insya Allah Besok atau Lusa kita sudah merayakan Hari Raya Idul Fitri. Saya mengucapkan Selamat Merayakan Ibadah dan Mohon Maaf Jika Admin selama ini banyak salah kata...

Sumber:
http://blog.tuneeca.com/wp-content/uploads/2013/07/mudik3.jpg

Kamis, 01 Agustus 2013

SMS Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1434 H (2013 M)

Assalamualaikum sobat nomor2,
Bila hari raya tiba, rasanya tak afdol kalau belum memberi sms ucapan Selamat Hari Raya bagi kerabat tercinta. Ucapan selamat yang menarik akan memberi respon dan kesan tersendiri bagi pembaca. Bagi kalian yang masih mikir kira-kira ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri apa yang paling bagus untuk dikirmkan ke teman atau keluarga tercinta, kali ini saya akan bagikan beberapa kata-kata ucapan selamat Idul Fitri karangan saya sendiri. Kalau kurang pas boleh ditambah atau dirubah sendiri sesuai keinginan kalian. Semoga bermanfaat ^^

tickle your phone to message others.. ^^

Kedewasaan bukan berarti hidup tanpa kesalahan,
Kecerdasan bukan berarti hidup tanpa khilaf,
Dengan segala kerendahan hati ku tundukkan kepala tuk mohon maaf..
Selamat Idul Fitri 1434 H
__________________________________________________

Berucap memang gampang
namun terkadang menyakitkan
Maafkanlah aku wahai gerangan
Bila mulut ini banyak kekhilafan
Selamat Idul Fitri 1434 H

__________________________________________________

Sakitnya hati tak pernah ada yg tahu
Bila perasaan kita telah membeku
Tolong please maafkan aku
Bila kamu tersakiti perkataanku
Selamat Idul Fitri 1434 H

__________________________________________________

Kawan lama tak ada kabarnya
Sekarang pergi entah kemana
Mengingat kisah dulu bersama
Merajut kenangan canda dan tawa
Alhamdulillah.. Selamat Idul Fitri 1434 H ya..

__________________________________________________

Bila hati mulai membusuk
Janganlah engkau merasa terpuruk
Marilah kita segera bertaubat yuuk
Sebelum nyawa ini diujung tanduk
Selamat Idul Fitri 1434 H

__________________________________________________

Rintik hujan telah berlalu
Pijakkanlah langkah yang baru
Hilangkanlah kehidupan semu
Menjaga kesucian Qalbu
Selamat Idul Fitri 1434 H

__________________________________________________

Hening sepi di malam hari
Ku duduk termenung disamping kursi
Merangkai angan risalah hati
Menunggu pagi di hari yang Fitri
Selamat Idul Fitri 1434 H

__________________________________________________

Takkan ada manusia yg sunyi dari dosa,
Setiap tingkah laku pasti ada khilafnya,
Hapuskan cela atau pun dusta,
Selamat Hari Raya dan Maaf Saja..

__________________________________________________

Daripada melongo liat Uya ngitungin duit di Eat Bulaga,
Mending kita bagi2 sms Ucapan Hari Raya untuk teman tercinta..
Selamat Idul Fitri 1434 H, Mohon maaf lahir batin~

__________________________________________________

Jika aku bertanya kepadamu
"maukah kau memaafkan aku?"
Jangan jawab,
"tidaaak"
Namun berteriaklah dengan kencang,
"Iyyyaaa-iyaa" atau "Bisa jadiiii!!"
Selamat Hari Raya Idul Fitri yyyaaa..
__________________________________________________

Baca juga sms karangan saya tahun kemarin : Ucapan SMS Idul Fitri 2012 (1433 H) 

Sumber:
Admin

Minggu, 21 Juli 2013

Ngabuburit yuuK!

Ngabuburit adalah istilah yang berasal dari bahasa Sunda, burit artinya waktu menjelang malam hari atau waktu Maghrib. Jadi ngabuburit selama bulan puasa ini adalah menunggu atau menghabiskan waktu hingga menjelang waktu Adzan Maghrib datang, yaitu saat berbuka puasa. Populer banget istilah ini di kalangan masyarakat khususnya pada bulan puasa seperti saat ini.

Ngabuburit jangan mantengin jam terus yacchh ^^
Banyak orang mengakali ngabuburit ini dengan berbagai kegiatan hingga mereka lupa akan rasa lapar dan haus selama berpuasa. Ada yang cuma tidur-tiduran, nonton, maen game, jalan-jalan, dan pokoknya ngerjain sesuatu hingga saking asyiknya bisa bikin lupa rasa haus dan lapar, bisa menjalankan perintah agama tanpa harus kelaparan dan kehausan.

Beberapa alternatif ngabuburit bermanfaat yang bisa anda lakukan semisal:
  • Wisata jarak pendek dengan mengunjungi tempat-tempat bersejarah di daerah sekitar anda.
  • Mengikuti kajian ramadhan. Sudah barang tentu bahwa kajian ini marak sekali diadakan saat bulan ramadhan berlangsung.
  •  Berblogging ria. Bagi para blogger, aktifitas blogging adalah kegiatan yang tepat dan bisa dilakukan dengan senang hati.
  • Membaca AlQur'an. Sepanjang anda tak ada kegiatan berarti, membaca Al-Qur'an bisa anda lakukan setelah melaksanakan shalat fardhu sampai menjelang berbuka.
  •  Mencari Bacaan Bermanfaat. Online sambil baca-baca artikel bermanfaat di internet atau buku bisa menambah wawasan dan pengetahuan, apalagi yang dibaca adalah serba-serbi mengenai bulan ramadhan.
  • Menulis. Bagi anda yang hobby menulis, ini kegiatan yang paling pas, karena dengan menulis memori kita akan tersimpan dengan baik dan manakala dibaca di kemudian hari akan mendapatkan kesan yang mendalam.
  • Belajar Memasak. Bagi seorang suami istri yang sempurna adalah istri yang bisa memasak makanan dengan baik. Oleh karena itu bagi kaum muslimah tak ada salahnya bereksperimen dan mencoba masakan-makan terbaru untuk suami tecinta atau suaminya kelak.
Bagaimana dengan acara ngabuburit anda? Apa benar acara ini yang paling anda tunggu-tunggu? Cerita dong apa kebiasaan anda saat ngabuburit, kegiatan apa yang biasa anda lakukan?

Sumber:
http://anangku.blogspot.com/2007/09/ngabuburit.html

Kamu Makan Ta'jil Apa?

Kamu makan takjil apa? Begitulah saat sesorang menanyakan apa yang dimakan seseorang saat berbuka puasa. Memang pada umumnya di negara kita tajil itu diartikan sebagai sebuah makanan pembuka puasa. Namun ternyata tajil sendiri bukanlah mengarah kesebuah makananya melainkan artinya menyegerakan.
 
Segerakanlah berbuka, apalagi pakai kurma ^^

Kata ta’jiilun kalau dibaca waqaf menjadi ta’jiil berasal dari fi’il madhi ‘ajjala yang artinya adalah menyegerakan. Sebagaimana dalam hadits, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
“Terus-menerus manusia berada dalama kebaikan selama mereka masih menyegerakan buka puasa.” (HR. Bukhari no. 1957 dan Muslim no. 1098)

Ibnu Hajar rahimahullah dalam kitabnya Fathul Bari membuat “Bab Tajil Al Fithr” yang artinya “Bab Menyegerakan Berbuka Puasa.”

Penyegeraan disini adalah suatu amalan atau tindakan bagi yang melaksanakan Ibadah Shaum (puasa) untuk menyegerakan membatalkan puasanya setelah waktunya tiba, sebelum nantinya berbuka puasa dengan makanan besar. Nah, membatalkan puasanya sendiri bisa dengan makanan-makanan manis salah satunya seperti sesuai anjuran Nabi yaitu dengan memakan kurma saja. Kalau sekarang, makanan-makanan manis sudah beraneka ragam ya dan sudah membudaya seperti halnya kolak, dll. Dan makanan-makanan manis tersebut itulah yang dewasa ini banyak diartikan sebagai “ta’jil”.

Pergeseran arti “ta’jil” dari penyegeraan menjadi makanan manis memang bukanlah hal yang baru, dan hal tersebut bahkan masih terjadi sampai saat ini.

Selama ini kita sering menggunakan kata tajil dalam pengertian umumnya yang tercermin saat ada aktivis membagikan tajil. Membagikan berarti suatu barang atau suatu makanan dan minuman.

Setidaknya sedikit pengetahuan ini bisa membuka pemahaman agar tidak salah dalam mengartikan tajil.

Selanjutnya diluar pengertian ta'jil secara hakiki, sobat pembaca dan bloggers apa makanan apa yang paling kalian suka saat berbuka puasa?

Sumber:
http://www.bisnis.com/kamus-ramadan-ternyata-tajil-itu-bukan-makanan
http://waterflow.blogdetik.com/index.php/2013/07/16/takjil-atau-tajil-adalah-penyegeraan-untuk-berbuka-puasa/

Senin, 15 Juli 2013

Kebiasaan-kebiasaan Buruk Selama Ramadhan

Assalamualaikum sobat nomor2,
Bagaimana puasa antum? semoga lancar-lancar saja ya ^^. Dengan datangnya bulan yang penuh hikmah ini, ternyata di negara kita tak terlepas pula timbul hal-hal negatif yang muncul selama ramadhan berlangsung. Hal-hal apa sajakah itu? Tentu sobat nomor2 sudah tahu bahwa  menyalakan petasan atau molor (tidur) seharian sudah menjadi kebiasaan-kebiasaan beberapa masyarakat kita. Alangkah baiknya jika waktu atau harta kita gunakan sebaik-baiknya untuk mencari ridho Allah, mumpung masih ada kesempatan di bulan ini. Beberapa hal-hal yang negatif atau kurang perlu dilakukan, kita bahas bersama-sama.
   Menyalakan Petasan   
Sudah berapa banyak uang yang kita hambur-hamburkan selama bulan ramadhan hanya untuk kenikmatan semu sesaat dengan membeli petasan. Terutama dikalangan anak petasan memang menjadi hal yang mereka sukai. Mungkin karena riuhnya suara petasan yang memekakkan telinga atau kerlap-kerlip bunga api yang timbul ketika barang-barang itu diyalakan. Harganya pun semakin bersaing, semakin keras ledakannya, semakain mahal pula harga petasan itu. Tetapi tentu uang yang digunakan untuk membeli petasan itu akan lenyap begitu saja, tak ada bedanya dengan membakar uang kita hanya untuk kesenangan beberapa detik atau menit saja. Alangkah baiknya jika keluarga kita atau tetangga kita, sama-sama kita hasung untuk membelanjakan uang kepada jalan kebaikan. Dengan bersedekah kepada kaum dhuafa atau memberi ta'jil kepada saudara-saudara kita yang berbukan puasa dan tilawah Al-Qur'an. Maka hasil yang kita terima InsyaAllah berupah jannah di akhirat kelak.

   Molor (tidur) Seharian   
Pada awal-awal hari puasa pasti kita akan merasakan hal ini. Mungkin hal ini terjadi bagi orang yang belum terbiasa berpuasa. Maka ada rasa kantuk yang amat sangat karena menyesuaikan diri bangun tengah malam untuk melaksanakan saur. Tapi kebiasaan ini jangan dilangsungkan terus-menerus sampai hari-hari di bulan ramadhan habis. Mari kita atur jadwal tidur kita sebisa mungkin dan berusaha melepaskan diri dari rasa kantuk. Kita lakukan hal-hal yang bisa menambah amalan kebaikan kita seperti mengikuti kajian-kajian Umum yang ada di daerah kita atau tadarrus Al-Qur'an. InsyaAllah rasa kantuk akan lenyap dan malah mendapatkan pahala dengan melakukan kegiatan-kegiatan positif.

   Berkenyang-kenyang dalam berbuka   
Istilah "balas dendam" sudah umum ditelinga kita menjelang berbuka puasa. Setelah seharian menahan lapar dan dahaga sebagian orang merasa sangat ingin membalas dendam dengan makan makanan yang banyak saat buka puasa. Padahal berlebih-lebihan dalam segala sesuatu adalah tercela dan dilarang. Apalagi dalam masalah makanan dan minuman. Allah berfirman:

 وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

"Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf: 31).

   Berbelanja Ria   
Sudah menjadi hal umum bahwa menjelang lebaran semua orang berbondong-bondong datang ke pasar untuk membeli perlengkapan-perlengkapan baru seperti pakaian. Tak ada salahnya memang, tapi kalau memang tidak ada dana untuk memenuhi keinginan tersebut jangan dipaksakan. Usahakan cukup dan tidak membeli barang atau pakaian yang berlebihan dan menyombongkan diri dengan bermegah-megah. Janganlah rizki kita dihabiskan hanya untuk membeli pakaian yang tidak membawa berkah. Lebih baik sisihkan sebagian untuk bersedekah.
"Kamu telah menghabiskan rezkimu yang baik dalam kehidupan duniawimu (saja) dan kamu telah bersenang-senang dengannya; maka pada hari ini kamu dibalasi dengan azab yang menghinakan karena kamu telah menyombongkan diri di muka bumi tanpa hak dan karena kamu telah fasik." (QS. Al-Ahqaf: 20)
   Berkata kotor    
Beberapa suku masyarakat terkadang menjadikan umpatan itu sebagai budaya. Sebagai umat muslim kita tentu dilarang melakukan hal tersebut terlebih di bulan yang suci ini. Maka sahabat muslim hendaknya mencoba menghentikan berbicara kotor selama ramadhan. Insya Allah dikemudian hari setelah ramadhan, kebiasaan jelek tersebut bisa hilang.


Sumber:
Ayat Al-Qur'an
http://cdn.buzznet.com/assets/users16/am1rnet/default/kekenyangan--large-msg-123226837589.jpg
http://duniafitnes.com/wp-content/uploads/2013/03/Ungkap-Kepribadian-Seseorang-dari-Posisi-Tidurnya.jpg

Jumat, 12 Juli 2013

Amalan-amalan Pada Bulan Suci Ramadhan

Assalamualaikum sobat nomor2,
Masih seputar ibadah ramadhan kali ini saya share tentang amalan-amalan yang bisa dilakukan pada bulan ramadhan. Semoga sobat nomor2 tidak bosan-bosan membaca artikel tentang ramadhan karena bulan ini memang bulan yang istimewa dan patut kita cari banyak pahala menggunakan ilmu.
Puasa tak sekedar lapar dan dahaga..

1. Puasa
Allah memerintahkan berpuasa di bulan Ramadhan sebagai salah satu rukun Islam. Firman Allah :

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. (QS. Al-Baqarah:183)
Rasulullah bersabda:

بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةُ وَصَوْمِ رَمَضَانَ وَحَجِّ الْبَيْتِ الْحَرَامِ.
"Islam didirikan di atas lima perkara, yaitu bersaksi bahwa tidak Ilah yang berhak disembah selain Allah  dan Muhammad adalah rasul Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan pergi ke Baitul Haram." Muttafaqun 'alaih.

Puasa di bulan merupakan penghapus dosa-dosa yang terdahulu apabila dilaksanakan dengan ikhlas berdasarkan iman dan hanya mengharapkan pahala dari Allah, sebagaimana Rasulullah bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya telah lalu." Muttafaqun 'alaih.

2. Membaca al-Qur`an
Membaca al-Qur`an sangat dianjurkan bagi setiap muslim di setiap waktu dan kesempatan. Rasulullah bersabda:

اِقْرَؤُوْا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي  يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيْعًا ِلأَصْحَابِهِ.
"Bacalah al-Qur`an, sesungguhnya ia datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi ahlinya (yaitu, orang yang membaca, mempelajari dan mengamalkannya). HR. Muslim.

Dan membaca al-Qur`an lebih dianjurkan lagi pada bulan Ramadhan, karena pada bulan itulah diturunkan al-Qur`an. Firman Allah:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). (QS: al-Baqarah:185)

Rasulullah selalu memperbanyak membaca al-Qur`an di hari-hari Ramadhan, seperti diceritakan dalam hadits 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata:

وَلاَ أَعْلَمُ نَبِيَّ الله ِقَرَأَ الْقُرْآنَ كُلَّهُ فِى لَيْلَةٍ, وَلاَ قَامَ لَيْلَةً حَتَّى يُصْبِحَ وَلاَ صَامَ شَهْرًا كَامِلاً غَيْرَ رَمَضَانَ.
"Saya tidak pernah mengetahui Rasulullah membaca al-Qur`an semuanya, sembahyang sepanjang malam, dan puasa sebulan penuh selain di bulan Ramadhan." HR. Ahmad. 

Dalam hadits Ibnu Abbas yang diriwayatkan al-Bukhari, disebutkan bahwa Rasulullah melakukan tadarus al-Qur`an bersama Jibril di setiap bulan Ramadhan.

3. Shalat Malam
Sebenarnya shalat ini bisa dilakukan setiap hari, cuma pada saat ramadhan sering disebut dengan shalat Tarawih. Shalat ini disyari'atkan berdasarkan hadits 'Aisyar radhiyallahu 'anha, ia berkata: "Sesungguhnya Rasulullah keluar pada waktu tengah malam, lalu beliau shalat di masjid, dan shalatlah beberapa orang bersama beliau.  Di pagi hari, orang-orang memperbincangkannya. Ketika Nabi mengerjakan shalat (di malam kedua), banyaklah orang yang shalat di belakang beliau. Di pagi hari berikutnya, orang-orang kembali memperbincangkannya. Di malam yang ketiga, jumlah jamaah yang di dalam masjid bertambah banyak, lalu Rasulullah keluar dan melaksanakan shalatnya. Pada malam keempat, masjid tidak mampu lagi menampung jamaah, sehingga Rasulullah hanya keluar untuk melaksanakan shalat Subuh. Tatkala selesai shalat Subuh, beliau menghadap kepada jamaah kaum muslimin, kemudian membaca syahadat dan bersabda, 
'Sesungguhnya kedudukan kalian tidaklah samar bagiku, aku merasa khawatir ibadah ini diwajibkan kepada kalian, lalu kalian tidak sanggup melaksanakannya." Rasulullah wafat dan kondisinya tetap seperti ini. (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Setelah Rasulullah wafat, syariat telah mantap, hilanglah segala kekhawatiran. Disyari'atkan shalat Tarawih berjamaah tetap ada karena telah hilang 'illat (sebabnya), kerena 'illat itu berputar bersama ma'lul, ada dan tiadanya. Di samping itu, Khalifah Umar telah menghidupkan kembali syari'at shalat Tarawih secara berjamaah dan hal itu disepakati oleh semua sahabat Rasulullah pada masa itu. Wallahu A'lam.

4. Menghidupkan Malam-malam Lailatul Qadar
Lailatul qadar adalah malam yang lebih baik dari pada seribu bulan yang tidak ada lailatul qadar dan pendapat paling kuat bahwa ia terjadi di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, terlebih lagi pada malam-malam ganjil, yaitu malam 21, 23,25,27, dan 29. Firman Allah

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌمِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (QS.Al-Qadar :3)

Malam itu adalah pelebur dosa-dosa di masa lalu, Rasulullah bersabda:

وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدَرِ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.
"Dan barangsiapa yang beribadah pada malam 'Lailatul qadar' semata-mata karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang terdahulu." HR. al-Bukhari.
    Menghidupkan Lailatul qadar adalah dengan memperbanyak shalat malam, membaca al-Qur`an, zikir, berdo'a, membaca shalawat. Aisyah radhiyallahu 'anha pernah berkata, 'Aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, jika aku mendapatkan lailatul qadar, maka apa yang aku ucapkan? Beliau menjawab, 'Bacalah:

اَللّهُمًَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَفاَعْفُ عَنِّي
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Yang suka mengampuni, ampunilah aku."

5. I'tikaf di malam-malam Lailatul Qadar
I'tikaf dalam bahasa adalah berdiam diri atau menahan diri pada suatu tempat, tanpa memisahkan diri. Sedang dalam istilah syar'i, i'tikaf berarti berdiam di masjid untuk beribadah kepada Allah dengan cara tertentu sebagaimana telah diatur oleh syari'at.

I'tikaf merupakan salah satu sunnah yang tidak pernah ditinggal oleh Rasulullah, seperti yang diceritakan oleh Aisyah radhiyallahu 'anha:

أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ اْلأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتىَّ تَوَفَّاهُ اللهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ.
"Sesungguhnya Nabi selalu i'tikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan sampai meninggal dunia, kemudian istri-istri beliau beri'tikaf sesudah beliau." Muttafaqun 'alaih.

6. Memperbanyak sedekah
Rasulullah adalah orang yang paling pemurah, dan beliau lebih pemurah lagi di bulan Ramadhan. Hal ini berdasarkan riwayat Ibnu Abbas, ia berkata:

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم أَجْوَدَ النَّاسِ, وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُوْنُ فِى رَمَضَانَ حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبْرِيْلُ ...
"Rasulullah adalah manusia yang paling pemurah, dan beliau lebih pemurah lagi di bulan saat Jibril menemui beliau,HR. al-Bukhari.

Sebenarnya ada juga amalan wajib seperti zakat fitrah. Namun menurut pendapat ulama waktu utama penyerahan zakat ini setelah bulan ramadhan tepatnya pagi hari sebelum shalat Ied atau beberapa mengatakan 10 hari menjelang shalat Ied. Jadi jangan lupa menyiapkan zakat ya!


Sumber:
Mohammad Iqbal Ghazali. MA (AMALAN-AMALAN DI BULAN SUCI RAMADHAN)
Tambahan admin seperlunya.

Rabu, 10 Juli 2013

Ramadhan>> Memburu Ampunan Allah Ta'ala

Marilah kita berdoa, megharap ampunan dosa-dosa kita..
Siapa yang mendapati Ramadhan dan tidak mendapatkan keberkahannya, di antaranya ampunan maka sungguh ia orang merugi. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Sangat merugi, sangat merugi, sangat merugi; orang yang mendapati Ramadhan dan dosanya tidak terampuni." (HR. Al-Hakim dan lainnya. Al-hakim dalam Mustadraknya berpendapat bahwa isnad hadits ini shahih.)

Maka sangat tepat dipesankan sebelum datang Ramadhan yang segera datang, agar kita melakukan taubat nasuha dan menyesali dosa-dosa yang telah kita kerjakan.

Sesungguhnya dosalah adalah penyebab dada terasa sesak dan bumi teras sempit. Dosa pula yang menyebabkan perasaan gundah dan galau, hidup dihimpit kesedihan dan kemalasan. Dosa pula yang menyebabkan hilangnya barakah dalam hidup; baik yang menimpa harta, waktu, dan umur. Doa juga menjadi penyebab berbagai bencana alam, gempa bumi, banjir, dan kesulitan-kesulitan.

Kemaksiatan menjadi sebab hilangnya nikmat, datangnya adzab, wajah menghitam, hati mengeras, melamahkan fisik, dan mengurangi rizki. Apalagi nanti di akhriat, dosa dan maksiat menyebabkan seseorang mendapat siksa di akhirat.

Dan sesungguhnya siapa yang bertaubat kepada Allah, sungguh Allah akan memberikan taubat kepadanya dan mengampuni dosa-dosanya. Allah Ta'ala berfirman,

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

"Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Zumar: 53)

Tuntutan dari taubat adalah dengan meninggalkan dosa dan maksiat. Terlebih sebentar lagi Ramadhan, maka meninggalkan maksiat harus semakin kuat. Bertaubat pada musim ketaatan akan semakin ringan. Oleh karenanya, harapan besar untuk diberikan ampunan harus semakin membaja.

وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا

"Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Nisa': 110)

Dalam hadits Qudsi, Allah Ta'ala berfirman,

يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَاكَانَ مِنْكَ وَلاَ أُبَالِي

"Wahai anak Adam, sesungguhnya selama engkau berdoa dan berharap kepada-Ku niscaya Aku ampuni engkau seberapapu dosamu dan Aku tidak peduli." (HR. al-Tirmidzi)

Maka jadikan Ramadhan kali ini sebagai penghapus dosa-dosa kita. Sehingga kita keluar dari Ramadhan menjadi manusia suci dari berbagai dosa dan kesalahan. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

"Siapa yang berpuasa Ramadhan di dasari iman dan berharap pahala (kepada Allah) diampuni dosanya yang telah lalu." (Muttafaq 'Alaih dari hadits Abu Hurairah).

Sumber:
Yusuf Mansur Network

Jumat, 05 Juli 2013

Perbedaan Waktu Puasa Di Berbagai Negara Dunia

Assalamualaikum sobat nomor2,
Bicara tentang puasa bulan Ramadhan, pernah terbayang berapa jam dalam sehari saudara-saudara sesama Muslim di berbagai negara menjalankan puasa Ramadhan?

Di Indonesia dan Malaysia kurang lebih sama lah ya, 12 jam lamanya. Cuma Di Indonesia imsak jam 4.30-an dan Maghrib-nya sekitar jam 6-an kalo di Malaysia dimulai jam 5.38 pagi sampai 7.30 malam.

Di Singapore lama puasa dalam sehari kurang lebih 14 jam. Hemm, walaupun dekat dengan Malaysia dan Indonesia, bedanya cukup signifikan ya?

Rakyat Mesir puasa untuk 16 jam sehari. Paling lama sepanjang 30 tahun terakhir ini.

Para muslimin dan muslimat  di Belanda dan Inggris tahun ini puasa 17 jam dan 18 jam lebih dalam sehari. Cobaan dan rahmat buat saudara kita di sana. Inshaallah.

Di Amerika Serikat, dan mungkin juga di Rusia, waktu puasa di setiap negara bagian pasti beda-beda lamanya. Ini karena negara tersebut sangat luas dan perbedaan waktu GMT-nya juga beda-beda. Jadi tidak heran lama puasanya juga beda-beda di tiap negara bagian.

    Alasan Berbeda-beda?  
Walau berbeda pasti ada hikmahnya..
Bumi dalam mengelilingi matahari tidaklah lurus melainkan miring, sehingga dalam waktu tertentu, negara-negara di belahan bumi utara menerima cahaya matahari lebih lama dari yang di selatan, dan di waktu yang lain  negara-negara di belahan bumi selatan menerima cahaya matahari lebih lama dari yang di utara). Negara-negara di khatulistiwa cenderung mengalami waktu puasa yang sama.

Inilah salah satu hikmah Kalender Islam (Hijriyah) yang menggunakan peredaran bulan sebagai acuannya, berbeda dengan kalender biasa (kalender Masehi) yang menggunakan peredaran matahari. Sehingga waktu Ramadhan selalu bergeser 11 hari dibanding dengan kalender Masehi.

Jadi, beruntunglah kita yang tinggal di Indonesia, karena durasi berpuasa kira-kira 12-13 jam jika dibandingkan dengan negara lainnya seperti Eropa yang durasi puasanya rata-rata 15-16 jam. Mungkin hal itu sudah disesuaikan dengan takdir Allah. Bisa jadi di daerah Antartika yang dingin membuat orang lebih mudah lapar sehingga waktu berpuasa lebih sedikit.

Berikut beberapa wilayah negara dengan durasi puasanya:
  1. Casey Station, Antartika: imsak pukul 6:30 pagi dan berbuka puasa pada pukul 15:48 sore (Berpuasa selama 9 jam 18 menit)
  2. Perth (Australia Barat): imsak pukul 5:42 dan berbuka puasa pada pukul 17:41 (Berpuasa selama 11 jam 59 menit)
  3. Jakarta : imsak pukul 4:52 dan berbuka puasa pada pukul 17:55 (Berpuasa selama 13 jam 3 menit)
  4. Mekkah di Arab Saudi: imsak pukul 4:31 dan berbuka pada pukul 19:01 (Berpuasa selama 14 jam 30 menit)
  5. Tokyo, Jepang: imsak pukul 3:11 dan berbuka pada pukul 18:47 (Berpuasa selama 15 jam 36 menit)
  6. New York di Amerika Serikat: imsak pukul 4:25 dan berbuka pada pukul 20:12 (Berpuasa selama 15 jam 47 menit)
  7. London, Inggris: imsak pukul 2:45 dini hari dan berbuka pada pukul 20:50 malam (Berpuasa selama 18 jam 5 menit)
  8. Rovideniya, di Rusia: imsak pukul 1:46 dini hari dan berbuka puasa pada pukul 21:43 malam, (Berpuasa selama 19 jam 57 menit)

Sumber:
http://dunia-islam.pelitaonline.com/news/2013/05/21/beda-lama-puasa-antar-negara-just-info#.UdZuxVLIgdg
http://antumfiqolbi.wordpress.com/2011/09/01/durasi-berpuasa-di-berbagai-belahan-dunia/

Rabu, 03 Juli 2013

Bekal Menyambut Bulan Suci Ramadhan

Assalamualaikum sobat nomor2,
Dalam menyambut bulan suci ramadhan tahun ini, marilah kita isi dengan kegiatan yang bermanfaat yang bisa menambah dan meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah Ta'ala. Oleh karena itu kita harus punya bekal dalam menjalankan ibadah supaya amalan kita diterima. Berikut ini ada beberapa rangkuman tentang bekal apa saja yang bisa kita siapkan untuk mengerjakan ibadah selama bulan suci.

Tadarrus Al-Qur'an, salah satu amalan di bulan suci.
   Pertama: Bekal ilmu. 
Bekal ini amat utama sekali agar ibadah kita menuai manfaat, berfaedah, dan tidak asal-asalan. ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz berkata,

مَنْ عَبَدَ اللهَ بِغَيْرِ عِلْمٍ كَانَ مَا يُفْسِدُ أَكْثَرَ مِمَّا يُصْلِحُ

"Barangsiapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu, maka dia akan membuat banyak kerusakan daripada mendatangkan kebaikan."  (Al Amru bil Ma'ruf, hal. 15).

Hendaknya kita tahu amalan-amalan yang dilakukan Nabi selama bulan ramadhan berdasarkan sunnah dan Al-qur'an. Amalan-amalan seperti sholat malam, tadarrus Al-Qur'an, dan i'tikaf sudah mahsyur dilakukan terutama pada bulan ramadhan. Untuk lebih jelasnya, hal ini akan dibahas di post selanjutnya.

Sholat malam
Silahkan pembaca bertanya kepada ustad atau ulama' warosatul anbiya' di daerah anda mengenai hal-hal apa saja yang dapat dilakukan untuk menambal amalan di bulan suci.

   Kedua: Perbanyak taubat.
Inilah yang dianjurkan oleh para ulama kita. Sebelum memasuki bulan Ramadhan, perbanyaklah taubat dan istighfar. Semoga di bulan Ramadhan kita bisa menjadi lebih baik. Kejelekan dahulu hendaklah kita tinggalkan dan ganti dengan kebaikan di bulan Ramadhan. Ingatlah bahwa syarat taubat yang dijelaskan oleh para ulama sebagaimana dinukil oleh Ibnu Katsir rahimahullah, “Menghindari dosa untuk saat ini. Menyesali dosa yang telah lalu. Bertekad tidak melakukannya lagi di masa akan datang. Lalu jika dosa tersebut berkaitan dengan hak sesama manusia, maka ia harus menyelesaikannya/ mengembalikannya.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14:61). Inilah yang disebut dengan taubat nashuha, taubat yang tulus dan murni. Moga Allah menerima taubat-taubat kita sebelum memasuki waktu barokah di bulan Ramadhan sehingga kita pun akan mudah melaksanakan kebaikan.

Di antara do'a untuk meminta segala ampunan dari Allah adalah do'a berikut ini:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى خَطِيئَتِى وَجَهْلِى وَإِسْرَافِى فِى أَمْرِى وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّى اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى جِدِّى وَهَزْلِى وَخَطَئِى وَعَمْدِى وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِى

“Allahummagh-firlii khothii-atii, wa jahlii, wa isrofii fii amrii, wa maa anta a’lamu bihi minni. Allahummagh-firlii jiddi wa hazlii, wa khotho-i wa ‘amdii, wa kullu dzalika ‘indii” 
(Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kejahilanku, sikapku yang melampaui batas dalam urusanku dan segala hal yang Engkau lebih mengetahui hal itu dari diriku. Ya Allah, ampunilah aku, kesalahan yang kuperbuat tatkala serius maupun saat bercanda dan ampunilah pula kesalahanku saat aku tidak sengaja maupn sengaja, ampunilah segala kesalahan yang kulakukan) (HR. Bukhari no. 6398 dan Muslim no. 2719). 

Catatan penting yang mesti kami sampaikan. Mungkin selama ini tersebar sms maaf-maafkan di tengah-tengah kaum muslimin menjelang Ramadhan. Ingat bahwa meminta maaf itu memang disyariatkan  terhadap sesama apalagi ketika berbuat salah, betul memang bentuk taubatnya adalah minta dimaafkan. Namun bukan jadi kelaziman setiap orang harus minta maaf, padahal tidak ada salah apa-apa. Apalagi kelirunya lagi jika hal ini dianggap kurang afdhol jika tidak dijalani menjelang Ramadhan. Hanya Allah yang beri taufik.

   Ketiga: Banyak memohon kemudahan dari Allah.
Selain dua hal di atas, kita juga harus pahami bahwa untuk mudah melakukan kebaikan di bulan Ramadhan, itu semua atas kemudahan dari Allah. Jika kita terus pasrahkan pada diri sendiri, maka ibadah akan menjadi sulit untuk dijalani. Karena diri ini sebenarnya begitu lemah. Oleh karena itu, hendaklah kita banyak bergantung dan tawakkal pada Allah dalam menjalani ibadah di bulan Ramadhan. Terus memohon do'a pada Allah agar kita mudah menjalankan berbagai bentuk ibadah baik shalat malam, ibadah puasa itu sendiri, banyak berderma, mengkhatamkan atau mengulang hafalan Qur'an dan kebaikan lainnya.

Do'a yang bisa kita panjatkan untuk memohon kemudahan dari Allah adalah sebagai berikut.

اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً

“Allahumma laa sahla illa maa ja’altahu sahlaa, wa anta taj’alul hazna idza syi’ta sahlaa"
[artinya: Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah]. (Hadits ini dikeluarkan oleh Ibnu Hibban dalam Shahihnya 3:255. Dikeluarkan pula oleh Ibnu Abi ‘Umar, Ibnus Suni dalam ‘Amal Yaum wal Lailah).

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ وَتَرْكَ الْمُنْكَرَاتِ

"Allahumma inni as-aluka fi'lal khoiroot wa tarkal munkaroot." 
(Ya Allah, aku memohon pada-Mu agar mudah melakukan kebaikan dan meninggalkan kemungkaran). (HR. Tirmidzi no. 3233, shahih menurut Syaikh Al Albani).

Semoga Allah menjadikan Ramadhan kita lebih baik dari sebelumnya. Marilah kita menyambut Ramadhan mubarok dengan suka cita, diiringi ilmu, taubat dan perbanyak do'a kemudahan.

Sumber:
http://rumaysho.com/hukum-islam/puasa/3499-3-bekal-menyambut-ramadhan.html

Senin, 01 Juli 2013

Ucapan Selamat Berpuasa Berbagai Bahasa

Assalamualaikum sobat nomor2,
Sebentar lagi InsyaAllah kita akan menjalani bulan yang penuh hikmah, bulan ramadhan, bulan puasa. Mari kita sambut bulan yang indah ini dengan ucapan selamat Ramadhan dari berbagai negara.

Happy Ramadhan ^^

Afrikaans: Happy Vas
Albanian: agjërimi Happy
Arabic: Sa’id Shiyam
Armenian: Shnorhavor tsomapahut’yan
Azerbaijani: Happy oruc
Basque: Happy barau
Belarusian: Scaslivy pasta
Bulgarian: Chestit gladno
Catalan: Feliç dejuni
Chinese: Kuaile jin shi
Croatian: sretan posta
Czech: Happy pust
Danish: Happy fastende
Dutch: Happy vasten
English: Happy Fasting
Estonian: palju tüja kõhu
Filipino: Happy pag-aayuno
Finnish: Happy paasto
French: Heureux le jeûne
Galician: Feliz xaxún
German: Glückliche Fasten
Georgian: bednieri samarkhoa
Greek: Happy niste?*a
Haitian Creole: Kontan jeun
Hindi: Haippi upavasa
Hungarian: Boldog éhomi
Icelandic: Til hamingju með fasta
Indonesian: Selamat Berpuasa
Irish: troscadh Happy
Italian: Felice digiuno
Japanese: Happi danjiki
Korean: haepi geumsig
Latvian: Happy badosanas
Lithuanian: Happy nevalgius
Macedonian: sreken post
Malay: Selamat Berpuasa
Maltese: Happy Sawm
Norwegian: Happy Fastende
Polish: Happy czczo
Portuguese: Feliz jejum
Romanian: Fericit post
Russian: schastlivyi posta
Serbian: srecan post
Slovak: Happy pôst
Slovenian: Happy tesce
Spanish: Feliz ayuno
Swahili: Happy kufunga
Swedish: Glad fasta
Thai: Fasting Happy
Turkish: mutlu açlik
Ukrainian: shchaslyvyy posta
Vietnamese: Happy an chay
Welsh: Happy ymprydio

Sumber:
http://antumfiqolbi.wordpress.com/2012/05/23/7-ucapan-penting-dalam-berbagai-bahasa-di-dunia/

Rabu, 15 Agustus 2012

Wasiat Seorang Ibu Kepada Putrinya Yang Akan Merasakan Mahligai Malam Pertama

Gambar : Cium Tangan Suami
Al-'Abaas bin Khoolid As-Sahmi berkata :
"Tatkala 'Amr bin Hajr mendatangi 'Auf bin Mahlam As-Syaibaani untuk melamar putrinya yaitu Ummu Iyaas, maka 'Auf berkata, "Aku akan menikahkan putriku kepadamu dengan syarat aku yang akan memberi nama putra-putranya dan aku yang akan menikahkan putri-putrinya kelak". Maka 'Amr bin Hajr berkata, Adapun putra-putra kami maka kami menamakan mereka dengan nama-nama kami dan nama-nama bapak-bapak kami dan nama-nama paman-paman kami. Adapun putri-putri kami maka yagn akan menikahi mereka adalah yang setara dengan mereka dari kalangan kerajaan, akan tetapi aku akan memberikan kepadanya mahar sebuah bangunan di Kindah, dan aku akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan kaumnya, tidak seorangpun dari mereka yang akan ditolak hajatnya".
Maka sang ayah ('Auf) pun menerima mahar tersebut lalu menikahkan 'Amr dengan putrinya Ummu Iyaas.

Tatkala 'Amar akan membawa sang putri maka datanglah sang ibu menasehati empat mata kepada sang putri seraya berkata:

أَيْ بُنَيَّةِ، إِنَّكِ فَارَقْتِ بَيْتَكِ الَّذِي مِنْهُ خَرَجْتِ، وَعَشِّكِ الَّذِي فِيْهِ دَرَجْتِ، إِلَى رَجُلٍ لَمْ تَعْرِفِيْهِ، وَقَرِيْنٍ لَمْ تَأْلَفِيْهِ، فَكُوْنِي لَهُ أَمَةً يَكُنْ لَكِ عَبْدًا، وَاحْفَظِي لَهُ خِصَالاً عَشْراً يَكُنْ لَكِ ذُخْرَا

"Wahai putriku, sesungguhnya engkau telah meninggalkan rumahmu -yang di situlah engkau dilahirkan dan sarangmu tempat engkau tumbuh- kepada seorang lelaki asing yang engkau tidak mengenalnya dan teman (*hidup baru) yang engkau tidak terbiasa dengannya. Maka jadilah engkau seorang budak wanita baginya maka niscaya ia akan menjadi budak lelakimu. Hendaknya engkau memperhatikan dan menjaga 10 perkara untuknya maka niscaya akan menjadi modal dan simpananmu kelak.

أَمَّا الْأُوْلَى وَالثَّانِيَةُ: فَالْخُشُوْعُ لَهُ بِالْقَنَاعَةِ، وَحُسْنِ السَّمْعِ لَهُ وَالطَّاعَةِ

"Adapun perkara yang pertama dan kedua adalah (1) Tunduk kepadanya dengan sifat qonaah, serta (2) mendengar dan taat dengan baik kepadanya"

وَأَّمَّا الثَّالِثَةُ وَالرَّابِعَةُ: فَالتَّفَقُّدُ لِمَوْضِعِ عَيْنِهِ وَأَنْفِهِ، فَلاَ تَقَعُ عَيْنُهُ مِنْكِ عَلَى قَبِيْحٍ، وَلاَ يَشُمُّ مِنْكِ إِلاَّ أَطْيَبَ رِيْحٍ

"Adapun perkara yang ketiga dan keempat yaitu engkau memperhatikan pandangan dan ciumannya, maka (3) jangan sampai matanya melihat sesuatu yang buruk dari dirimu dan (4) jangan sampai ia mencium darimu kecuali bau yang terharum"

وَأَمَّا الْخَامِسَةُ وَالسَّادِسَةُ: فَالتَّفَقُّدُ لِوَقْتِ مَنَامِهِ وَطَعَامِهِ، فَإِنَّ حَرَارَةُ الْجُوْعِ مُلْهِبَةٌ، وَتَنْغِيْصَ النَّوْمِ مُغْضِبَةٌ

"Adapun perkara yang kelima dan keenam adalah (5 & 6) memperhatikan waktu tidurnya dan makannya, karena panasnya lapar itu membakar dan kurangnya tidur menimbulkan kemarahan"

وَأَمَّا السَّابِعَةُ وَالثَّامِنَةُ: فَالاِحْتِفَاظُ بِمَالِهِ، وَالْإِرْعَاءُ عَلَى حَشْمِهِ وَعِيَالِهِ، وَمِلاَكُ الْأَمْرِ فِي الْمَالِ حُسْنُ التَّقْدِيْرِ، وَفِي الْعِيَالِ حُسْنُ التَّدْبِيْرِ

"Adapun perkara ketujuh dan kedelapan ; (7) menjaga hartanya dan (8) perhatian terhadap kerabatnya dan anak-anaknya. Dan kunci pengurusan harta adalah penempatan harta sesuai ukurannya dan kunci perhatian anak-anak adalah bagusnya pengaturan"

وَأَمَّا التَّاسِعَةُ وَالْعَاشِرَةُ: فَلاَ تَعْصِنَّ لَهُ أَمْرًا وَلاَ تَفْشِنَّ لَهُ سِرًّا، فَإِنَّكِ إِنْ خَالَفْتِ أَمْرَهُ أَوْغَرْتِ صَدْرَهُ، وَإِنْ أَفْشَيْتِ سِرَّهُ لَمْ تَأْمَنِي غَدْرَهُ

"Adapun perkara yang kesembilan dan kesepuluh adalah (9) janganlah sekali-kali engkau membantah perintahnya dan (10) janganlah sekali-sekali engkau menyebarkan rahasianya. Karena jika engkau menyelisihi perintahnya maka engkau akan memanaskan dadanya, dan jika engkau menyebarkan rahasianya maka engkau tidak akan aman dari pengkhianatannya"

ثُمَّ إِيَّاكِ وَالْفَرَحَ بَيْنِ يَدَيْهِ إِذَا كَانَ مُهْتَمًّا، وَالْكَآبَةَ بَيْنَ يَدَيْهِ إِذَا كَانَ فَرِحاً.

"Kemudian hati-hatilah engkau jangan sampai engkau gembira tatkala ia sedang bersedih, dan janganlah bersedih tatkala ia sedang bergembira."

Al-'Abaas bin Khoolid As-Sahmi berkata, "Maka kemudian Ummu Iyaas pun melahirkan bagi 'Amr bin Hajr anaknya yang bernama Al-Haarits bin 'Amr, yang ia merupakan kakek dari Umrul Qois penyair dan pujangga yang tersohor."

Sumber :

CIRI-CIRI PUASA YANG TIDAK DITERIMA ALLAH

Gambar : Ukhti Masih Puasa Bang..
Kisah ini terjadi pada diri Rasulullah S.A.W dan para sahabatnya. Saat itu malam hari raya seperti biasanya Rasulullah S.A.W dan para sahabat membaca Takbir, Tahmid dan Tahlil di Masjidil Haram. Saat sedang bertakbir, tiba- tiba Rasulullah S.A.W keluar dari kelompok dan menepih kearah dinding. Kemudian Rasulullah S.A.W mengangkat kedua tangannya (layaknya orang berdoa) saat itu Rasulullah S.A.W mengatakan amin sampai tiga kali.

Setelah Rasulullah S.A.W mengusapkan kedua tangan diwajahnya (layaknya orang selesai berdoa) para sahabat mendekati dan bertanya, “Ya Rasulullah, apa yang terjadi sehingga engkau mengangkat kedua belah tanganmu sambil mengatakan amin sampai tiga kali?” Jawab Rasulullah S.A.W, “Tadi saya didatangi Jibril dan meminta saya mengaminkan doanya.”

“Apa gerangan doa yang dibacakan Jibril itu ya Rasulullah?” tanya sahabat. Kemudian Rasulullah S.A.W menjawab, “Kalau kalian ingin tahu inilah doa yang disampaikan Jibril dan saya mengaminkan”:

1. Ya Allah ya Tuhan kami, janganlah diterima amal ibadah kaum Muslimin selama bulan Ramadhan apabila dia masih bersalah kepada orang tuanya dan belum dimaafkan?. Rasulullah S.A.W mengatakan Amin.

2. Ya Allah ya Tuhan kami, janganlah diterima amal ibadah kaum muslimin selama bulan Ramadhan apabila suami isteri masih berselisih dan belum saling memaafkan.? Rasulullah S.A.W mengatakan Amin.

3. Ya Allah ya Tuhan kami, janganlah diterima amal Ibadah kaum Muslimin selama bulan Ramadhan apabila dia dengan tetangga dan kerabatnya masih berselisih dan belum saling Memaafkan.? Rasulullah S.A.W mengatakan Amin.

Tanda Puasa yang Diterima Allah 

Apakah tandanya puasa seorang muslim yang diterima oleh Allah? Tandanya adalah segala perilaku Ia menjadi lebih baik dibandingkan sebelum bulan Ramadhan maupun setelah melewatinya. Dengan kata lain, segala amalan di bulan suci itu membekas pada karakternya dalam kehidupan sehari-hari.
Tetap rajin membaca Qur’an, tadarusan, berinfaq, banyak sholat sunah, dll. Ia tidak lagi suka menggunjing, memfitnah, berbohong, mencuri, menghasut, atau segala perbuatan buruk lainnya.

Manusia pasti tak ada yang bisa berperilaku sempurna, tapi setidaknya bisa mengurangi hal-hal yang tercela dan terus berusaha berlomba-lomba dalam beramal kebajikan.
Rasulullah SAW bersabda: “Puasa adalah perisai, seorang hamba berperisai dengannya dari api neraka.” (HR Ahmad)
“Ya Allah, terimalah puasa kami, ampuni segala kesalahan kami, lindungi kami semua dari siksa api neraka, bimbinglah selalu agar kami berada di jalan yang lurus dan senantiasa istiqomah di sisa hidup yang tak lama ini.” Amin.

Sumber :

Selasa, 07 Agustus 2012

7 Golongan yang Mendapat Naungan (Perlindungan) Allah di Hari Kiamat

Gambar : 7 Golongan yang Mendapat Naungan Allah SWT

Dalam sebuah hadits riwayat Abu Hurairah ra., Rasulullah saw. bersabda:

 قَالَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ، فِي ظِلِّهِ، يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ، الْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ، اجْتَمَعَا عَلَيْهِ، وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ، وَجَمَالٍ، فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى، حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا، فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
(صحيح البخاري)
Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya.(1)Pemimpin yang adil, (2) Seorang pemuda yang menyibukkan dirinya dengan ibadah kepada Rabbnya, (3) Seorang yang hatinya selalu terikat pada masjid, (4) Dua orang yang saling mencintai karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, berkumpul dan berpisah karena Allah pula, (5) Seorang lelaki yang di ajak zina oleh wanita yang kaya dan cantik tapi ia menolaknya seraya berkata ‘Aku takut kepada Allah’, (6) Seseorang yang bersedekah dengan menyembuyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya, serta (7) Seorang yang berzikir kepada Allah di kala sendiri hingga kedua matanya basah karena menangis. (Shohih Bukhari, Hadits no 620)

 Penjelasannya adalah sebagai berikut.
  1. Pemimpin yang adil. Pemimpin di sini bisa saja presiden, gubernur, bupati, camat, lurah atau kepala rumah tangga (suami). Karena setiap kita adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai Allah swt. pertanggungjawabannya kelak. Untuk itu, seorang pemimpin harus bertindak adil sehingga semua orang yang dipimpinya bisa merasakan pelayanan yang maksimal dan penegakan ketentuan yang benar.
  2. Pemuda yang tumbuh dalam ketaatan (ibadah). Masa muda adalah masa di mana syahwat sedang memuncak sehingga tidak jarang banyak pemuda terjerumus dalam kemaksiatan. Pemuda yang mampu mengisi hari-harinya dengan ibadah adalah yang terselamatkan di hari kiamat. Sebagaimana kisah Ashabul Kahfi (Para pemuda Kahfi) yang menghindari kezaliman penguasa untuk menyelamatkan aqidah mereka.
  3. Seorang yang hatinya terikat dengan masjid. Orang yang tidak akan melewatkan setiap kesempatan untuk memakmurkan masjid dengan ibadah dan amal-amal sholeh, terutama sholat fardhu berjama’ah. Hatinya selalu ‘risau’ bila jauh dari masjid, dan merasa sedih bila tak bisa mendatanginya di waktu-waktu sholat berjama’ah dan ketika majelis diadakan.
  4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, berkumpul dan berpisah karena Allah. Tingkatan hubungan keimanan tertinggi adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah. Bila dua orang saling mencintai karena masing-masing selalu menjaga kecintaannya pada Allah, bertemu dalam kerangka mengingat Allah dan berpisah dengan tetap dalam dzikir pada Allah maka keduanya akan selamat di hari kiamat.
  5. Seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang perempuan kaya dan cantik tetapi ia menolak dan berkata “Aku takut pada Allah”. Sebagaimana kisah nabi Yusuf as. yang digoda oleh Zulaikha, keduanya saling cenderung sehingga jika bukan karena tanda dari Allah maka keduanya akan bermaksiat sehingga Yusuf berkata: “Ya Allah, lebih baik hamba dipenjara daripada harus bermaksiat kepadamu”. Sesuatu yang saat ini mungkin sangat jarang ditemui.
  6. Seseorang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi sehingga tangan kiri tidak tau apa yang diberikan oleh tangan kanan. Amal yang disertai dengan keikhlasan adalah salah satu syarat diterimanya amal oleh Allah swt. Keikhlasan adalah hal yang sulit dan karenanya hanya orang-orang yang ikhlas saja yang tidak akan disesatkan oleh syaiton.
  7. Seseorang yang berdzikir kepada Allah dalam kesunyian sehingga meneteskan air mata. Dzikir bagi orang beriman ibarat nafas bagi makhluk hidup, ketika seseorang tidak lepas dari dzikir baik di siang maupun di malam hari maka seolah makhluk hidup yang selalu bisa bernafas bebas. Mengingat Allah hingga meneteskan air mata adalah sesuatu yang sulit, kecuali bagi orang yang hatinya telah lunak oleh hidayah Allah. Sebagaimana ciri orang beriman, ketika mendengar kalimat Allah maka bergetarlah hatinya dan ketika mendengar Al Qur-an maka bertambahlah iman mereka.
Sebagai seorang yang masih muda ini sangat cocok bagi admin terutama nomor2 sama dengan nama blog ini. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari artikel diatas dan menjadi salah satu atau lebih dari golongan yang mendapatkan naungan Allah di hari kiamat, karena hanya dengan naungan Allah saja kita akan diselamatkan dari kepedihan di hari pembalasan tersebut. Aamiiiin.

Sumber :

>> Add FB Admin