Superman |
Menjalani kehidupan sebagai anak yatim membuat mereka tidak tumbuh seperti layaknya anak normal. Ketika remaja, Clark Kent sadar bahwa dirinya berbeda dari keluarganya, lingkungannya bahkan dunia yang ditinggalinya. Ia menjadi seorang yang minder, bahkan untuk menyatakan cinta kepada rekan sekantornya ia tidak berani. Ia menggunakan potensi-potensi yang ada di dalam dirinya secara sembunyi-sembunyi. Menyamar dengan memakai nama Superman, memakai celana dalam, pakaian balet dan jubah yang norak, untuk menghindari kenyataan bahwa ia adalah Clark Kent yang pemalu.
Batman dan Robin |
Lain halnya dengan Bruce Wayne, ia adalah seorang milyuner yang tidak tahu bagaimana menggunakan uangnya untuk melawan kejahatan. Dengan kekayaanya, dia bisa saja menyumbang ke kepolisian kota Gotham untuk kesejahteraan anggota dan perlengkapan kepolisian. Nggak harus memakai jubah hitam, topeng kelelawar, dan sekali lagi jubah yang norak, kemudian melompat dari gedung ke gedung kan!!! Padahal terbang saja tidak bisa.
Spiderman |
Sebagaimanpun abnormalnya profil psikologis para superhero yatim piatu. Mereka adalah pahlawan-pahlawan yang menggunakan potensi dirinya secara maksimum demi kebaikan dunia, walaupun hanya di dalam komik dan dengan cara yang agak aneh. Jadi bila Anda melihat seorang anak yatim piatu, lihatlah wajahnya baik-baik, sebab mungkin saja ia akan menjadi superhero dunia.
Dikutip dari :
http://skipper78.blogspot.com/2006/07/superhero-yatim-piatu.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentarnya:
1. Gunakan bahasa yang sopan dan tidak menyinggung
2. Jangan pakai link aktif/ spam
3. Iklan boleh, tapi 1 kali saja :)