Jangan sampai jadi bara api Neraka |
Mungkin sudah banyak beredar tentang siksa neraka paling ringan, tetapi penulis menjumpai tidak sampai lengkap ditulis/ diberitakan sehingga mungkin kebanyakan orang tidak ‘tersentak’ hatinya. Umumnya yang sering terdengar adalah hadits berikut:
“Azab yang paling ringan di neraka pada hari kiamat ialah dua butir bara api di kedua telapak kakinya yang dapat merebus otak.” (HR. Tirmidzi)
“Azab yang paling ringan di neraka pada hari kiamat ialah dua butir bara api di kedua telapak kakinya yang dapat merebus otak.” (HR. Tirmidzi)
Padahal, dalam hadits shahih riwayat Bukhari dan Muslim ada matan yang lebih lengkap. Berikut hadits yang amat mengerikan tersebut selengkapnya:
Nabi saw. bersabda: "Sesungguhnya seringan-ringannya siksa ahli neraka, yaitu orang yang dikenakan pada dirinya sepasang sandal (batu) dari api. Maka OTAKNYA MENDIDIH sebab dari sepasang sandal (batu itu), seperti mendidihnya air dalam panci dan "semua tetangganya mendengarnya", GIGI GERAHAMNYA MENJADI BARA API dan KEDUA BIBIRNYA MENJADI BARA API, kobaran api keluar DARI DALAM PERUT dan KEDUA TELAPAK KAKINYA. Sedang dia benar-benar mengetahui (meyakini) bahwa DIRINYALAH YANG PALING PEDIH SIKSANYA diantara ahli neraka yang lain. PADAHAL itu adalah SERINGAN-RINGANNYA SIKSA bagi ahli neraka".
Seperti itu adalah siksa yang PALING RINGAN! Kepedihannya sudah terlalu meyakitkan. Masih lagi ditambah bahwa ia berpikir itu siksa paling pedih! PADAHAL kenyataan justru sebaliknya! Sehingga tiap-tiap penghuni neraka sepertinya merasa sangat sangat sakit dan paling perih azabnya. Itu namanya SIKSA DI ATAS SIKSA! Dalam Q.S. An-Nahl ayat 88 disebut sebagai 'adzaaban fauqal 'adzaab (siksaan di atas siksaan).
Apakah perbandingan 1 hari di hari akhir sama dengan 1000 tahun di dunia tidak membuat kita berfikir sejenak?
”Dan sesungguhnya satu hari (menurut perhitungan) Tuhanmu adalah seperti 1000 tahun menurut perkiraanmu”. [Surat al-Haj ayat 47]
Hidup kita di dunia ini tidak lama. Coba kita hitung rasio hari dunia dan akhirat,
1 hari akhirat = 1.000 tahun dunia menurut perkiraan kita
Satu tahun di dunia biasa 365 hari. Coba kita darabkan. 1000 x 365 = 365.000 hari
Bermakna satu hari akhirat = 365.000 hari dunia
Coba kita andaikan, jika 1 hari akhirat juga ada 24 jam. Berarti,setiap jam akhirat adalah – 1000 tahun / 24 = 41.7 tahun dunia.
”Dan sesungguhnya satu hari (menurut perhitungan) Tuhanmu adalah seperti 1000 tahun menurut perkiraanmu”. [Surat al-Haj ayat 47]
Hidup kita di dunia ini tidak lama. Coba kita hitung rasio hari dunia dan akhirat,
1 hari akhirat = 1.000 tahun dunia menurut perkiraan kita
Satu tahun di dunia biasa 365 hari. Coba kita darabkan. 1000 x 365 = 365.000 hari
Bermakna satu hari akhirat = 365.000 hari dunia
Coba kita andaikan, jika 1 hari akhirat juga ada 24 jam. Berarti,setiap jam akhirat adalah – 1000 tahun / 24 = 41.7 tahun dunia.
Maka, janganlah sedetikpun kita berharap untuk disiksa di Neraka
Murka Allah tidak sampai di situ saja! Sabda Rasul bahwa “Tiap-tiap penghuni neraka mempunyai 70 KULIT, dari kulit yang satu ke kulit yang lain terdapat 7 LAPIS dari api neraka”. Dalam riwayat Muslim disebutkan bahwa “ketebalan kulitnya sejarak 3 hari perjalanan”. Artinya, begitu lebar dan banyak lapisan kulitnya menjadikan siksa semakin terasa mematikan. Firman Allah dalam Q.S. Thaahaa: 74 dan juga sabda Rasul bahwa ia hilang akal, tidak mati (mereka ingin mati tapi tidak bisa), tidak pula hidup.
Sangat pedih, murka Allah pun tidak sampai di situ saja. Setiap 70 KULIT itu luluh, akan diganti dengan 70 KULIT yang akan terus disiksa. “... Setiap kali kulit mereka hangus, KAMI GANTI kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka (benar-benar) merasakan AZAB ...” (Q.S. An-Nisaa’: 56). Itu namanya ‘siksa yang berlipat-lipat’.
Hanya ada teriakan, rintihan, jeritan, dan tangisan sangat keras. Dan setiap kali meminta diringankan azab karena terlalu pedihnya, justru semakin DITAMBAHKAN LAGI siksa dan azabnya. “Karena itu rasakanlah! Dan Kami sekali-kali tidak akan MENAMBAH kepada kamu selain daripada azab.” (Q.S. An Naba: 30)
Syaikh Mahir Ahmad Ash Shuufiy dalam bukunya An-Naaru Ahwaaluhaa Wa 'Adzaabuhaa (buku terjemahan: ‘Misteri Kedahsyatan Neraka’) menyatakan bahwa firman Allah tersebut, maksudnya, bahwa siksa neraka senantiasa ditambahkan, tidak pernah berhenti dan tidak pernah dikurangi. Para ahli tafsir berkata, "Di dalam Al-Quran TIDAK ada bagi penduduk neraka, AYAT YANG LEBIH PEDIH dari ayat ini. Setiap meminta pertolongan dari satu jenis siksaan, mereka ditolong dengan siksaan lain yang lebih pedih dari sebelumnya." (Tafsir Al-Qurthubi).
Selain siksa, nyala Jahannam pun ditambahkan lagi:
“Tiap-tiap kali nyala api Jahanam itu akan padam Kami tambah lagi bagi mereka nyalanya.” (Q.S. Al Isra: 97)
“Tiap-tiap kali nyala api Jahanam itu akan padam Kami tambah lagi bagi mereka nyalanya.” (Q.S. Al Isra: 97)
Sehingga berakhir pada suatu kesimpulan bahwa siksa Allah adalah SIKSA DI ATAS SIKSA; siksa yang berlipat-lipat! Yang masih DILIPATGANDAKAN 70 KALI, dan ini berlangsung terus-menerus (bisa berabad-abad sampai jutaan tahun) sampai seseorang ‘diangkat’ dan dimasukkan ke surga (jika ia orang ‘beriman’ TETAPI terlampau banyak dosanya; untuk melebur dosanya itu). Inilah SIKSA PALING RINGAN! Lalu bagaimana dengan siksa yang lebih berat? (dalam 1 tingkatan neraka), dan akan SEPARAH APA LAGI jika tingkatan nerakanya semakin bawah (untuk orang kafir)?
Penggalan sebuah hadits dari Anas bin Malik:
“Api neraka itu ada 7 pintu, tiap-tiap pintu ada bahagiannya yang tertentu dari orang laki-laki dan perempuan.'
Nabi saw. bertanya: 'Apakah pintu-pintunya bagaikan pintu-pintu rumah kami?'
Jawab Malaikat Jibril: 'Tidak, tetapi selalu terbuka, setengahnya di bawah dari lainnya, dari pintu ke pintu jarak perjalanan 70.000 TAHUN, tiap pintu lebih panas dari yang lain 70 KALI LIPAT.' (yang lebih bawah lebih panas) ....”
“Sesungguhnya azab Tuhanmu adalah SANGAT DAHSYATNYA.” (Al-Buruj 12)
“… lalu Allah menyiksa mereka dengan SIKSAAN YANG SANGAT KERAS.” (Al-Haqqah 10)
“... dan ketahuilah bahwa Allah SANGAT KERAS SIKSAAN-NYA.” (Al-Baqarah 196)
Dari artikel di atas sudah sepatutnya kita takut atas siksa Allah Ta'ala, janganlah kita sampai ikut tersiksa Azab-Nya apa lagi menjadi bara api Neraka, jauhi riba', jangan memakan harta anak yatim dan jauhi semua laranganNya.. Insya Allah jika kita berpegang teguh pada syariat Islam ini kita selamat dari siksa api Neraka.. Aamiiiin..
Sumber:
ini hasil dari pengajian minggu kemarin ya? Pastinya ketakutan mendengarnya krn mungkin tiap hari kita tanpa sadar bermaksiat misal berghibah jadi mumpung masih hidup, tutup keburukan dg kebaikan salahsatunya yg mudah: rajin memakmurkan masjid krn tiap langkahnya dihitung. Tapi jangan memakai artikel spt ini pd orang yg akan kita ajak masuk Islam agar tidak keburu ketakutan shg gagal mengajaknya masuk Islam, pakai artikel ttg balasan kenikmatan surga agar mereka tertarik pada Islam.
BalasHapusBukan, itu ada sumbernya^^
HapusThanks atas nasehatnya
Iya, orang yg imannya belum kuat tentulah berbeda memperlakukannya..
ringan ? menurut saya tidak ada yg ringan di neraka nti :(
BalasHapusyg ringan ya paling di bumi ini. . .
sungguh semoga kta merupakn gol orang2 yg selamat cari siksaan api neraka nti, aamiin ya rabb >_<
Seandainya kita merasakan pasti berpikiran seperti itu..
HapusRingan itu menurut hadist diatas, dan masih banyak lagi siksaan yg lebih pedih tak terbayangkan..
Aamiiin juga.. makasih komentarnya^^
Astaghfirullah...
BalasHapusItu saja seringan-ringannya. apalagi yang berat. Sungguh semua itu sudah ada dalam Al-Qur'an. Mari sama-sama kita taubat, sebelum nyawa terhempas dari raganya.
Terimakasih atas nasihatnya saudaraku.
Hamba Mohon Ridho-Mu
Sama2 sob, terima kasih juga atas nasehatnya..
Hapus