Rumah sakit hanya berjarak 2 kilometer dari perbatasan Palestina-Israel |
Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) merintis pembangunan rumah sakit traumatic centre and rehabilitation itu setelah melihat rumah sakit di Gaza kewalahan sejak serangan Israel pada 2008 lalu. Rumah sakit dibangun dari donasi masyarakat Indonesia sebesar Rp 21,9 miliar dari total kebutuhan sekitar Rp 60 miliar.
Ketua Divisi Konstruksi MER-C Faried Thalib konstruksi mengatakan tahap konstruksi yang dimulai Mei 2011 sudah selesai sejak empat bulan lalu. Namun baru rampung 1 tahun mendatang. “Akhir 2013 sampai awal 2014 sudah bisa diselesaikan,” kata dia.
Ketua Divisi Konstruksi MER-C Faried Thalib konstruksi mengatakan tahap konstruksi yang dimulai Mei 2011 sudah selesai sejak empat bulan lalu. Namun baru rampung 1 tahun mendatang. “Akhir 2013 sampai awal 2014 sudah bisa diselesaikan,” kata dia.
Faried Thalib, mengatakan desain rumah sakit dirancang khusus dengan mengutamakan aspek keamanan untuk antisipasi dampak serangan Israel.
"Yang lebih penting, basement di rumah sakit bukan ditujukan sebagai tempat bersembunyi atau bunker, tapi untuk menyimpan kebutuhan rumah sakit. Itu permintaan Menteri Kesehatan Palestina," kata Faried.
Faried menjelaskan basement sengaja dibangun karena meski tak menyerang bangunan rumah sakit namun sebelumnya Israel pernah menyerang tempat pasokan peralatan dan perlengkapan rumah sakit.
"Yang lebih penting, basement di rumah sakit bukan ditujukan sebagai tempat bersembunyi atau bunker, tapi untuk menyimpan kebutuhan rumah sakit. Itu permintaan Menteri Kesehatan Palestina," kata Faried.
Faried menjelaskan basement sengaja dibangun karena meski tak menyerang bangunan rumah sakit namun sebelumnya Israel pernah menyerang tempat pasokan peralatan dan perlengkapan rumah sakit.
Saat ini sebanyak 28 orang anggota tim MER-C masih bertahan di Gaza. Selain memberi perawatan medis kepada korban, mereka melanjutkan pembangunan rumah sakit. Para relawan berlindung di basement rumah sakit tempat menyimpan obat-obatan.
Pemerintah Indonesia sebenarnya sudah meminta para relawan itu untuk keluar dari Israel. Tapi mereka bergeming. "Justru saat orang membutuhkan bantuan kemanusiaan, kami lebih terpanggil," kata Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murod.
Pemerintah Indonesia sebenarnya sudah meminta para relawan itu untuk keluar dari Israel. Tapi mereka bergeming. "Justru saat orang membutuhkan bantuan kemanusiaan, kami lebih terpanggil," kata Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murod.
Ini ada salah satu video tentang pembangunan rumah sakit ini (Orang Islam wajib lihat ya!!), konon pekerja di sana dibayar 500ribu rupiah per hari, hmmmm... ada yang mau berminat?
Sumber:
http://www.tempo.co/read/news/2012/11/20/115442786/p-Pembangunan-Rumah-Sakit-Indonesia-di-Gaza-Terhenti
http://www.antaranews.com/berita/344182/pembangunan-rumah-sakit-indonesia-di-gaza-selesai-akhir-2013
kita mendoakan....
BalasHapusBoleh.. Amiiiin deh ^^
HapusMaha Suci Allah ^^
BalasHapuswah 10× lipat gaji tukang di indonesia :D
BalasHapusItu alasan tukangnya orang Indo semua, cz orang disana 1 hari upahnya 200 shekel Israel (shekel: mata uang yg berlaku di jalur gaza)..
Hapus1 Shekel = Rp. 2500,-
Segitu cuma pas-pasan sebab di daerah konflik harga kebutuhan pokok tinggi krn masalah keamanan distribusi barang. mau belanja kepasar aja harus hati2 dg ledakan bom dipasar, Hasil wawancara anak pemuda setempat dg wartawan : mereka menganggap dirinya udah mati, sejak kecil dilatih berperang utk menggantikan saudara dan ayahnya yg mati sahid.
BalasHapusHu'um, pembangunan RS ini juga dimata-matai Israel selalu..
Hapusblogwalking gan..
BalasHapusSitusTopInfo
jngan lupa folbacknya ya gan :)
BalasHapusFollback sukses gan.. ^^ mkasih
HapusIya kalau bukan kita siapa lagi..
BalasHapusmkasih.. ^^