إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ وَاِبْنِ السَّبِيلِ فَرِيضَةً مِنَ اللَّهِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ (٦٠) وَ
Sesungguhnya sedekah (zakat)[24] itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mu’allaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan[25], sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana[26] (Q.S. At Taubah : 60)
Orang yang meminta-minta itu sejatinya bukan termasuk orang yang berhak dishodaqohi atau dizakati, namun kita tak boleh menghardik (mengusir) mereka. Selain itu orang yang berniat zakat atau sedekah hendaknya diberikan langsung kepada orangnya (di rumahnya), bukan malah membagi-bagikan hingga menyebabkan ramai berebutan sampai jatuh pingsan. Lalu siapakah orang yang berhak disedekahi atau di zakati? Mari kita simak penjelasan ayat di atas berdasarkan keterangan seorang ustad..
Sedekah salah satu tiang agama.. |
Orang yang fakir
Orang fakir yaitu orang yang tidak mampu/sengsara (tidak mempunyai pekerjaan) disamping tidak punya tenaga untuk memenuhi penghidupannya, seperti orang tua jompo dan yang cacat badannya.
Orang yang miskin
Orang miskin adalah orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam keadaan kekurangan. Orang ini mampu bekerja namun penghasilannya tidak cukup memenuhi kehidupannya. Misalnya ada seseorang berpenghasilan 2 juta rupiah per bulan namun mempunyai 9 anak yang disekolahkan semua. Karena penghasilannya tidak cukup maka ia termasuk orang miskin yang boleh dizakati.
Amil/pengurus zakat
Orang yang diberi tugas menarik zakat dari masyarakat dan yang menyalurkannya kepada yang berhak atau orang yang sibuk mengurus zakat. Perlu diketahui Amil itu bukan orang atau panitia yang mengatasnamakan Lembaga. Amil itu ditunjuk oleh amirul mukminin (pemimpin umat Islam seluruh dunia). Seperti Nabi Muhammad atau khalifah sesudahnya.
Mu’allaf
Orang yang baru masuk Islam namun dalam keaadaan kekurangan. Jadi usahakan tidak memberikan zakat kepada mu'allaf yang hidupnya sudah berkecukupan (kaya), tapi berikanlah zakat kepada mu'allaf kekurangan. Selain itu orang yang sudah lama masuk Islam bukan termasuk mu'allaf. Misalkan orang yang sudah 2 tahun masuk Islam.
Untuk memerdekakan budak ( Fir Riqab )
Yakni budak-budak mukaatab (yaitu budak yang mengadakan perjanjian dengan tuannya) apabila ia membayar uang sejumlah sekian maka ia akan bebas. Maka agar mereka dapat lepas dari perbudakan dibantu dari zakat. Budak ini kebanyakan terjadi di zaman Rasulullah, kalau jaman sekarang mungkin sudah tidak ada atau jarang sekali.
Orang islam yang terlilit hutang ( Gharimin )
Ghaarimin adalah orang yang berhutang dan tidak sanggup membayarnya. Orang yang mempunyai kredit barang seperti motor atau barang lainnya namun tidak bisa membayarnya bukan termsuk gharim. Contoh gharim misalnya orangtua yang berhutang kepada sekolah karena belum mampu membayar biaya anakya.
Dalam perjuangan di jalan Allah (fi sabilillah)
Di antaranya adalah para mujahidin yang sukarela berjuang menegakkan agama Allah atau untuk kepentingan pertahanan Islam dan kaum muslimin di mana mereka tidak mendapat gaji dari negara (baik mereka orang kaya maupun orang miskin). Misalkan Umar bin Khattab yang ketika itu mensedekahkan separuh hartanya sedangan Abu Bakar yang mensedekahkan seluruh hartanya untuk bekal peperangan.
Ibnu Sabil (musafir)
Ibnu Sabil adalah orang yang kehabisan perbekalan dalam perjalanan yang bukan maksiat sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan. Diberikan kepadanya shodaqoh atau zakat buat bekal di perjalanan.
Sumber:
penjelasan ustad
penjelasan ustad
http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-at-taubah-ayat-50-61.html
wah berarti harus lebih hati2 nih dalam memberi zakat agar tidak salah sasaran. ^_^
BalasHapusBner banget gan ^^
Hapustanpa pengetahuan seperti ini, terkadang orang salah dalam hal zakat. :)
BalasHapusMaka dari itu kita harus belajar Qur'an
Hapusane lebih enakan menggunakan amil zakat. Biar lebih merata aja.
BalasHapusBoleh kok gan ^^
HapusSaya lebih sreg bila menyampaikan langsung kepada orang yang ada di sekitar, atau keluarga yang membutuhkan.
BalasHapusSesuai hadits Nabi, keluarga terdekat baru warga sekitar :)
Hapusbudak di jaman sekarang tuh masih ada gak ya mas wahyu?
BalasHapuskalo pembantu rumah tangga (termasuk TKI yg jd PRT) itu termasuk budak gak ya
Mungkin jarang Mas, kalau PRT kayaknya bukan mas, coz dianggap profesi pada saat ini.. ^^
HapusTerima kasih gan, ane jadi semakin paham nih..
BalasHapusSama2 gan, saling mengingatkan aja..
HapusSama saja sob, yg masuk golongan itu gpp.. ^^
BalasHapusdi dalam harta kita terselip hak orang lain, dengan berzakat kita membersihkan harta kita agar menjadi berkah :)
BalasHapusWah tau aja nih mbak ^^'
HapusBagaimana dg zakat profesi? dulu gak ada istilah itu adanya cuma zakat fitrah dan zakat mal lainnya shodaqoh dan infak.
BalasHapusKalau ini saya kurang tahu Mas Bro, kebetulan dibawah ada yg jawab :)
HapusHmmm.. gitu ya.. saya kurang tahu sama yg seperti ini..
BalasHapusSama.. saya jg kurang tahu, setahuku zakat fitrah dibayar setahun sekali Ramadhan sebelum sholat ied wujudnya bahan makanan sebesar 2,5% (2,5 kg beras) lalu zakat Mal dibayar jk udah mencapai nisabnya dan mencapai setahun besarnya 2,5% sedangkan shodaqoh bisa dibayar kapan saja besarnya seikhlasnya gak harus 2,5% wujudnya jg tidak harus uang, lalu infak hanya ditujukan utk kepentingan masjid/mushola (jk salah mohon dikoreksi). Sedangkan yg disebut @Harum MF dihitung perbulan. sekarang pertanyaannya apakah ada zakat perbulan? apakah ada hadistnya ataukah nabi pernah memerintahkan membayar zakat perbulan? apa bedanya zakat profesi dengan zakat Mal?
BalasHapusMakasih atas bantuannya, menjawab atasnya
BalasHapusIya makanya itu saya kurang tahu. memang ada yang menghitung hartanya per bulan terus disimpan, setelah mencapai 1 tahu dizakati. Tapi dalam prakteknya saya belum tahu juga gan..
BalasHapus*NB: kalau belajar tafsir biasanya kata shodaqoh di Al-Qur'an kadang diartikan zakat gan..
@Harum MF
BalasHapusperhitungan perbulan tidak bisa diterapkan utk semua orang karena pengeluaran kebutuhan tiap orang berbeda misal gaji 2 jt py tanggungan 5 anak dengan yg hanya py 2 anak atau py penghasilan yg besarnya tidak menentu pasti yg kadang cukup kadang malah kurang. Sedangkan dlm zakat mal yg dihitung adl tabungannya dari penghasilannya, jika udah mencapai nisab & udah setahun baru wajib dikeluarkan zakatnya shg tidak memberatkan.kalo langsung dihitung perbulan ataupun pertahun tapi tidak memperhatikan pengeluaran harian krn py tanggungan anak atau hutang tentu memberatkan shg yg pas kurasa adl tabungannya bukan penghasilan scr langsung.(kalo salah dikoreksi ya? biar nambah ilmu utk semua yg baca komentar)
@Wahyu
diskusi kayak gini seru juga.
Iya justru saya belum tahu, nanti tak tanya ke ahlinya dulu ya sob..
BalasHapusThanks Wahyu.. Posting ini sgt bermanfaat pada Nurul
BalasHapussama-sama Cik, ni juga dapat dari seorang Ustad.. ^^
Hapus